TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menterian Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menggelar rapat untuk membahas impor pacul. Ia menyatakan bahwa sebagian besar cangkul yang digunakan di Indonesia merupakan produk dalam negeri.
"Memang ada impor, tapi jumlahnya kecil. Yang kemarin itu impornya 86.000, sedangkan kebutuhannya 10 juta. Saat ini masih rapat," ujar Airlangga, Senin (31/10/2016) di Jakarta.
Impor perkakas petani untuk mencangkul tersebut, katanya, dilakukan karena ada permintaan dari dalam negeri. "Ya, kemarin Januari ada permintaan," ucapnya.
Kendari demikian, ia menegaskan bahwa pemerintah mengupayakan agar impor pacul tidak terjadi lagi, karena produsen dalam negeri masih mampu mencukupi kebutuhan perkakas maupun bahan bakunya.
"Tidak. Krakatau Steel sudah bisa produksi bahan bakunya, Barata sudah bisa bikin paculnya dan IKM sudah bisa membuat pacul," terangya.
Rapat membahas impor cangkul ini dihadiri oleh Sekjen Kementerian Pertanian Syarif Hidayat, Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika I Gusti Putu Suryawirawan, dan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Luar Negeri Dody Edward. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Rochmat Shobirin |
Sumber | : Antara News |