'Waspada Konsumsi Berita-berita Hoax'

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Mudahnya berbagi informasi di era teknologi seperti saat ini, juga berbanding lurus dengan suburnya berita-berita hoax yang dapat menyesatkan publik. Apalagi, berita hoax, acap kali memunculkan konflik.

Kabag Humas dan Protokol, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan, Agus Hendrawan mengatakan, turut prihatin atas penyebaran berita hoax yang sudah banyak memakan korban fitnah di tengah masyarakat.

"Ini sudah sangat memprihatinkan dimana masyarakat sangat butuh informasi dan akses informasi sudah terbuka luas di medsos (media sosial, red), tetapi materi informasi di medsos belum terverifikasi kebenaran dan sumbernya," ujarnya.

Waspada terhadap informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya terutama yang banyak beredar di media sosial, menjadi satu di antara cara menangkal berita-berita hoax yang beredar di medsos.

"Terpenting adalah antisipasi dari kita sendiri dalam mengkonsumsi berita atau info di medsos. Agar tidak mudah mempercayai," kata dia.

Agus pun mengimbau masyarakat, terutama warga Lamongan, untuk berhati-hati atas informasi yang disebarluaskan dengan cara mencari pembanding di media-media mainstream.

"Selalu mencari berita-berita pembanding dari sumber-sumber lain, seperti media cetak, media online dan elektronik," tutur Agus.

Agus berharap pula, ada upaya untuk lebih memperketat dan menyaring pensebaran berita di medsos. "Kran informasi di internet menjadi kewenangan Menkominfo (Kementerian Komunikasi dan Informasi) dan, memang idealnya ada usaha-usaha untuk menyaring dan memverifikasi info atau berita di medsos walaupun itu tidak mudah," ucapnya.

Seperti diketahui, TIMES Indonesia Network (TIN), sebagai media online berjaringan nomor 1 di Indonesia, menempatkan salah satu misi utama untuk membangun Ketahanan Informasi Nasional lewat jurnalisme positif.

Untuk mewujudkan misi ini TIN telah melakukan kampanye dan membuat banyak Gugus Ketahanan Informasi Nasional (Gugus KIN) di bidang pendidikan, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan hankam.

TIMES Indonesia juga menggandeng berbagai instansi pemerintah dan swasta serta ormas untuk bersama-sama membangun ketahanan informasi nasional lewat jurnalisme positif. Seperti bekerjasama dengan PBNU, TNI, Polri, Bappenas, kampus, lembaga sosial, Facebook, dan banyak lainnya.

Selain itu, TIMES Indonesia mengajak masyarakat, instansi, pengamat, politikus, pengusaha, pejabat, dan narasumber lainnya untuk berpadu membangun ketahanan informasi lewat positif berstatemen dan menyampaikan potensi positif.

Sehingga, informasi yang sampai ke masyarakat akan selalu membangun (building), menginspirasi (inspiring), dan berpikiran positif. Mari kita bersama-sama membangun ketahanan informasi demi NKRI. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement