Peristiwa Nasional

Motif Hacker untuk Meretas Ternyata Bukan Faktor Finansial

Sabtu, 06 Mei 2017 - 08:09 | 58.00k
ILUSTRASI: Hacker (Foto: merdeka)
ILUSTRASI: Hacker (Foto: merdeka)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Sebuah studi yang dilakukan National Crime Agency (NCA) di Inggris menunjukkan bahwa motifasi para hacker muda untuk meretas ternyata bukan soal kebutuhan finansial. Tetapi soal idealisme, moral dan keinginan untuk mendapat pengakuan dari teman atau hacker lain.

Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan atas wawancara dengan beberapa hacker muda berusia antara 12 sampai dengan 17 tahun yang ditahan karena kasus peretasan ilegal dan kasus kriminal lainnya di dunia internet.

Advertisement

Report dari studi tersebut mengatakan: "Menaklukkan tantangan, pembuktian identitas diri dalam kelompok dan kepuasan intelektual adalah motivasi yang lebih penting daripada keuntungan finansial."

"Mereka tak terbukti terlibat pencurian, penipuan atau pelecehan. Sebaliknya, tujuan mereka untuk meretas adalah soal perang dalam menunjukkan idealismenya (moral crusade)", kata Paul Hoare, Ketua tim penelitian tersebut.

Paul juga menambahkan, "Mereka tidak mengerti implikasi pada bisnis, situs web pemerintah dan individu."

Akan halnya Jake Leslie Davis, salah satu hacker yang diwawancarai. Dia dikenal di dunia hacker dengan nama Topiary. Jake adalah mantan anggota kelompok hacker LulzSec.

Dia menjelaskan bahwa motivasi dia untuk meretas adalah soal politik. Dia ingin dunia internet tidak lagi dibatasi oleh klaim-klaim bisnis. Internet harus bebas untuk semua orang dan terbebas dari keterbatasan yang dipaksakan pemerintah dan dunia bisnis

"Itu sama sekali tidak dimotivasi secara finansial, seperti yang dikatakan NCA, kebanyakan bermotif politik. Saya termotivasi dengan gagasan bahwa internet ini adalah ruang utopia yang seharusnya tidak dikendalikan atau disharing atau tersegmentasi atau dipotong menjadi beberapa blok kecil dan didistribusikan, dan harus dibuka dan bebas, dan siapa saja di dunia harus bisa menggunakannya."

Leslie Davis adalah hacker muda yang dijatuhi hukuman 24 bulan akibat aktifitas peretasan ilegal sebuah situs pemerintah. Dia dilarang menggunakan internet selama di penjara. Meski demikian, dia menyatakan bahwa idealismenya tidak akan berubah meski dia harus menjalani hukuman selama dua tahun di penjara. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES