Peristiwa Nasional

BI: Saat ini Terjadi Pelemahan Mata Uang Global

Selasa, 03 Oktober 2017 - 17:55 | 15.45k
Bank Indonesia. (Foto: Abadikini)
Bank Indonesia. (Foto: Abadikini)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bank Indonesia menyatakan pelemahan nilai tukar mata uang terhadap dolar AS terjadi secara global. Bukan Rupiah saja.

Penyebab utamanya adalah reaksi pelaku pasar terhadap rencana penurunan pajak di Amerika Serikat. Disamping itu, pasar juga beraksi atas kemungkinan kebijakan pengetatan moneter Bank Sentral AS ahir tahun 2017 dan 2018.

Advertisement

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara usai Rakernas Kadin di Jakarta, Selasa (3/10), mengatakan per hari Selasa(3/10) kurs rupiah melemah 0,27 persen terhadap dolar AS.

Hal ini lebih baik dibanding kurs Rupee India yang melemah 0,4 persen, Yen Jepang 0,33 persen dan Dolar Singapura yang melemah 0,32 persen. Nilai tukar rupiah per hari Selasa hanya lebih buruk dibanding Renmimbi China yang melemah 0,24 persen.

"Itu artinya apa ? artinya terjadi (pelemahan) secara global," kata Mirza.

Menurut Mirza, rencana Donald Trump menurunkan besaran pajak di Negeri Paman Sam yang telah disetujui Senat dan Kongres AS membuat investor terpancing untuk mengalihkan dananya ke AS.

"Dengan pemulihan ekonomi itu ada kemungkinan suku bunga di AS akan naik lebih cepat dan kemudian, di global itu, dolar jadi menarik kembali," ujarnya.

Investor juga bereaksi atas pernyataan Gubernur Bank Sentral AS pekan lalu yang bernada ada potensi untuk menaikkan suku bunga acuan The Fed pada Desember 2017 mendatang.

Dan alasan lainnya adalah rumor soal suksesi kepemimpinan Bank Sentral AS, The Fed pada 2018. Kabarnya  Gubernur Fed Jannet Yellen akan diganti dengan seorang ekonom yang condong pada kebijakan moneter ketat, yakni Kevin Warsh.

"Itu selalu jadi topik di pasar keuangan," ujar dia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : Antara News

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES