Peristiwa Nasional

Peristiwa Penting 6 November, Akhir Perjuangan Cut Nyak Dien

Senin, 06 November 2017 - 11:06 | 1.15m
Cut Nyak Dhien. (FOTO: BiografiKu)
Cut Nyak Dhien. (FOTO: BiografiKu)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – 6 November 1908 menjadi akhir dari perjuangan pejuang asal Aceh, Cut Nyak Dhien. Perempuan yang gigih melawan pendudukan Belanda di tanah Aceh ini meninggal dunia di pengasingannya di Sumedang, Jawa Barat pada usia 60 tahun.

Cut Nyak Dhien yang dinobatkan sebagai pahlawan nasional pada 2 Mei 1964 merupakan sosok pejuang perempuan gigih dalam upaya megusir Belanda di Aceh.

Advertisement

Perjuangannya melawan Belanda dimulai pada 1880 saat ia bersama suaminya, Teuku Umar mengobarkan perang terhadap Belanda yang disebutnya "Orang Kafir.

Catatan sejarah menuliskan, Cut Nyak Dhien yang lahir di Aceh Besar pada tahun 1848 ditangkap oleh Belanda pada awal November 1905. Ia ditangkap karena dikhinati oleh Pang La’ot, salah satu orang kepercayaannya.

Awalnya, Cut Nyak Dhien diasingkan di Banda Aceh. Namun, Belanda memutuskan membawanya ke Sumedang karena pengaruh Cut Nyak Dhien masih besar. Cut Nyak Dhien akhirnya meninggal di Sumedang. 

Berdasarkan permintaan Gubernur Aceh saat itu, Ali Hasan. "Ibu Perbu" diakui oleh Presiden Soekarno sebagai Pahlawan Nasional Indonesia melalui SK Presiden RI No.106 Tahun 1964 pada tanggal 2 Mei 1964.

Berikut beberapa peristiwa penting yang terjadi pada 6 November:

1860 -  Abraham Lincoln, seorang Republikan, terpilih sebagai presiden Amerika Serikat. Ia lantas dilantik sebagai presiden AS pada 4 Maret 1861. Lincoln lantas dikenal sebagai pemimpin yang berhasil membawa bangsanya keluar dari Perang Saudara Amerika sekaligus menghapuskan perbudakan di AS

1908 - Cut Nyak Dhien meninggal dunia di Sumedang dalam usia 60 tahun. Cut Nyak Dhien kemudian ditasbihkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Soekarno.

1917 - Revolusi Rusia Kedua tahun 1917, Revolusi Bolshevik, dimulai satat Bolshevik menguasai jembatan kunci dan bangunan di Petrograd (Saint Petersburg) atas nama rakyat soviet; mereka mendapat perlawanan bersenjata kecil.

1956: Dengan ancaman serangan nuklir Uni Soviet selama Krisis Suez, Amerika Serikat berupaya melalui PBB untuk mencapai gencatan senjata antara Israel, Inggris, dan Perancis di satu sisi, dan mengepung Mesir di sisi lain.

2012 - Barack Obama terpilih kembali menjadi Presiden Amerika Serikat mengalahkan penantangnya dari partai Republik, Mitt Romney. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES