Peristiwa Nasional

BERITA FOTO: Waagner Biro Indonesia Selesaikan Dua Bentang Utama Jembatan Holtekamp

Jumat, 15 Desember 2017 - 00:57 | 142.29k
Proses pengangkutan Jembatan Holtekamp sepanjang 400 meter yang akan dikirim dari Surabaya ke Papua (FOTO: Istimewa)
Proses pengangkutan Jembatan Holtekamp sepanjang 400 meter yang akan dikirim dari Surabaya ke Papua (FOTO: Istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pembangunan jembatan terpanjang di Papua, Jembatan Holtekamp sudah mendekati 100 persen. 

Struktur baja plengkung bentang utama yang menjadi bagian utama jembatan Holtekamp sudah siap dikirim dari tempat perakitannya di PT PAL Surabaya menuju teluk Youtefa, Papua. Struktur baja tersebut nantinya akan dipasang pada pondasi jembatan yang sudah lebih dahulu disiapkan dan dibangun di Papua.

Advertisement

“Umumnya, perangkaian sebuah jembatan dilakukan di lokasi. Namun untuk Holtekamp, perangkaian konstruksi dilakukan di tempat berbeda yaitu di PT PAL Indonesia Surabaya,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono di Jakarta, (4/12).

Pembuatan pelengkung bentang tengah tersebut sudah dilakukan sejak Juli 2017 oleh Waagner Biro Indonesia yang sebelumnya sudah ditunjuk oleh kontraktor utama konsorsium PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero) Tbk, dan PT Nindya Karya.

Kementrian-PUPR-1.jpg

Setelah seluruh komponen usai dikerjakan kemudian baru dikirim ke PT PAL di Surabaya untuk dirakit menjadi pelengkung bentang tengah jembatan sebanyak dua buah.

Menurut Business Development Manager Waagner Biro Indonesia Yuliono Fajri, PT PAL memiliki infrastruktur yang bisa meng-handle perakitan struktur baja jembatan Holtekamp.

Kementrian-PUPR-2.jpg

PT PAL punya crane yang mampu menahan berat struktur baja bentang utama jembatan Holtekamp. Dengan perkiraan berat satu bentang utama mencapai 2000 ton, tidak mungkin crane konvensional bisa meng-handle. "Butuh crane yang bisa menahan beban seberat itu dan kemudian melakukan pekerjaan pengelasan," katanya di Surabaya Kamis (14/12).

Setelah proses perakitan selesai, dua bentang utama jembatan tersebut kemudian dikirim ke Papua. Menurut Yuliono, pihaknya menjadi penanggungjawab atas proses pengiriman sampai ke tempat. 

Jembatan akan diangkut, tambahnya, dengan menggunakan barge (ponton) ukuran 320 feet dan ditarik tug boat berkekuatan 2x1600 HP. Dengan perkiraan jarak sekitar 3.200 km dari Surabaya ke Jayapura, Yuliono memperkirakan maksimal dibutuhkan 30 hari perjalanan.

Setelah tiba di lokasi, katanya, plengkung bentang tengah jembatan itu akan langsung dipasang pada pondasi dan struktur jembatan yang sudah dibangun dan disiapkan lebih dulu oleh pihaknya. "Akan dipasang langsung dari atas tongkang dengan cara konvensional dengan menggunakan crane 3x150 Ton dan kemudian dilas," tambahnya.

Kementrian-PUPR-4.jpg

Setelah bentang tengah jembatan sepanjag 400 meter itu sudah terpasang, maka struktur tersebut akan terhubung dengan jembatan pendekat sepanjang 332 meter yang terdiri dari 33 meter pendekat dari arah Hamadi dan 299 meter dari arah Holtekamp sehingga total panjang jembatan keseluruhan 732 meter. Adapun lebar jembatan adalah 21 meter yang terdiri 4 lajur 2 arah yang dilengkapi median jalan.

Kementrian-PUPR-5.jpg

Kalau proses pembangunan jembatan Holtekamp ini sudah kelar, jembatan ini mampu memangkas jarak tempuh hingga 17 kilometer di antara kedua lokasi tersebut. Hal ini berpengaruh pada waktu tempuh dari Kota Jayapura ke Muara Tami yang akan menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw yang sebelumnya membutuhkan waktu 2,5 jam kini menjadi 60 menit.

Kementrian-PUPR-6.jpg

Menteri Basuki Hadimuljono menargetkan pembangunan Jembatan Holtekamp di Kota Jayapura ini dapat diselesaikan pada September 2018 atau lebih cepat dari rencana semula tahun 2019. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Indonesia

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES