Peristiwa Nasional

Dahlan Iskan: Akan Semakin Banyak Wartawan yang Keluar dari Koran

Kamis, 08 Februari 2018 - 17:29 | 61.34k
Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN. (FOTO: JawaPos)
Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN. (FOTO: JawaPos)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Di era digital, akan semakin banyak tantangan yang dihadapi media cetak atau koran. Akan semakin banyak juga wartawan yang keluar dari koran. Lalu, bikin media online sendiri.

Begitu yang disampaikan Dahlan Iskan, saat mengisi acara Konvensi Nasional Media Massa, di Padang, Kamis (8/2/2018) yang dihadiri pengelola media di Indonesia.

Advertisement

"Nanti akan makin banyak wartawan yg keluar dari koran. Lalu bikin media sendiri. Media online," kata Dahlan Iskan.

Dengan membuat media online sendiri katanya, sang pemilik atau pengelola akan memiliki penghasilan lebih besar. "Mungkin Rp 5 juta saja. Tapi kan jauh lebih besar dibanding Rp 2 jutaan gajinya sebagai wartawan di koran?," beber mantan Menteri BUMN di era SBY itu.

Dahlan Iskan juga menjelaskan soal berita buruk dan berita baik di era digital saat ini. "Ada berita buruk. Ada berita baik. Berita buruknya, perubahan berlangsung begitu cepat," katanya.

"Dulu orang bisa meramal masa depan, apa yang akan terjadi. Sekarang tidak bisa lagi," ujarnya.

Berita baiknya kata dia, karena setiap orang sama-sama tidak tahu apa yang akan terjadi. "Tak ada lagi yang bisa mengklaim dirinya sebagai si paling tahu. Semua serba tidak tahu."

"Maka, lakukan apa yang baik yang bisa Anda lakukan. Abaikan prediksi dan analisa. Jangan dengarkan nasihat (yg seolah terkait dengan masa depan)". Dia juga tetap tampil sebagai wartawan sambil menjadi bos," jelasnya.

Perilaku demikian katanya, tidak maslah. Karena hal itu adalah cara mereka menyikapi masa depan yang yang tidak bisa dibaca.

"Maka, lakukan apa yang Anda rasa perlu lakukan. Jangan dengarkan prediksi, petuah dan nasihat," pesan mantan pemilik Jawa Pos Group itu.

Perubahan itu jelas Dahlan, berjalan begitu cepat. Setiap orang (menjadi) ditantang merumuskan sendiri apa yang sedang terjadi, lalu menyikapinya.

"Kita harus terus berlatih kehilangan pekerjaan, dan menciptakan pekerjaan baru. Terus kehilangan, terus bikin pekerjaan baru". 

"Artificial Intelegent (AI) telah begitu rupa merebut pekerjaan kita. Di China saat ini, sedang disiapkan pengoperasian robot guru, yang bisa mengurusi murid-murid sekolah, dengan kekhasan watak dan level kecerdasan yang beda satu sama lain," jelas Dahlan.

Selanjutnya, yang akan bertahan nantinya, tinggal wartawan-wartawN kasta utama. Itulah wartawan dengan kemampuan jurnalistik yang disertai kesenimanan menulis.

"Orang membaca antara lain karena kangen tulisan wartawan dari kasta utama seperti itu," ungkapnya.

Dahlan Iskan menyampaikan hal tersebut diatas setelah banyak pertanyaan yang ditujukan kepada dirinya dari para peserta yang hadir dalam acara tersebut.

Para peserta menanyakan beberapa hal dan juga mengeluhkan kondisi media saat saat ini. Misalnya, soal repotasi jurnalis dan media yang sangat berdampak pada kondisi media tempat bekerja. Mulai dari verifikasi media dan uji kompetensi jurnalis yang diterapkan oleh Dewan Pers.

Dari saking banyaknya media, banyak juga jurnalis. Karenanya dibutuhkan verifikasi media dan uji kompetensi jurnalis, biar berkualitas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES