Usai Diperiksa KPK, Bupati Ngada Mengancungkan Salam 2 Jari Khas Jokowi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memeriksa Bupati Ngada nonaktif, Marianus Sae terkait kasus dugaan suap proyek di lingkungan pemerintah kabupaten (Pemkab) Ngada, NTT.
Berdasarkan rilis pemeriksaan penyidik di KPK, Marianus diperiksa untuk melengkapi berkas tersangka Wilhelmus Iwan Ulumbu yang tak lain adalah Direktur PT Sinar 99 Permai.
Advertisement
Selesai menjalani pemeriksaan, Marianus meninggalkan Gedung lembaga anti-rasuah tanpa ada komentar apapaun terkait materi pemeriksaan penyidik, alias bungkam.
Tersangka juga tak mengiraukan pertanyaan awak media yang hendak mengkonfermasi terkait kasus suap yang menjerat dirinya bersama Wilhelmus Iwan Ulumbu tersebut.
Hanya saja, Marianus yang juga calon gubernur NTT pada Pilkada 2018 itu sempat mangancungkan salam dua jari, khas Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berkontestasi pada Pemilu 2014 silam.
Pemandangan itu wajar, mengingat dalam Pilkada NTT 2018 mendatang, Marianus Sae yang berpasangan Emelia Julia Nomleni diusung oleh PDI Perjuangan dan PKB.
Namun, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu dikabar telah mencabut dukungan terhadap Bupati Ngada Marianus Sae sebagai calon gubernur dalam Pilkada NTT, 27 Juni mendatang.
"Partai bersikap tegas dan tidak akan melanjutkan dukungan kepada yang bersangkutan (Marianus)," ujar Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto melalui keterangan pers, Senin (12/2/2018).
Saat itu Hasto menegaskan, bahwa partainya tidak memberi toleransi atas kasus korupsi. PDI-P selalu konsisten mewanti-wanti kadernya yang menduduki jabatan publik agar menghindari praktik korupsi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Rochmat Shobirin |