Peristiwa Nasional

JK: Kasus Persekusi di CFD karena Aturan Kampanye KPU Tak Jelas

Senin, 30 April 2018 - 17:07 | 33.49k
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) (FOTO: Elshinta)
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) (FOTO: Elshinta)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai insiden dugaan persekusi yang terjadi saat Car Free Day di Bundaran HI, Jakarta Minggu (30/4/2018) adalah akibat ketidakjelasan aturan kampanye yang dibuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebelum penyalonan presiden dan wakil presiden.

Menurut JK, KPU sudah membuat aturan soal masa kampanye. Kalau kampanye dilakukan sebelum pemilu, justru tidak ada aturannya. KPU menetapkan jadwal kampanye pasangan capres-cawapres baru dapat dilakukan pada 23 September 2018 - 13 April 2019.

Advertisement

"Jangan terjadi kampanye sebelum waktunya. Ini belum waktunya, sudah mulai ada nuansa kampanye, apalagi ada semacam intimidasi. Kalau itu benar terjadi, karena saya sendiri tidak lihat kan," kata JK  di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (30/4/2018).

Seperti diketahui, sebuah video berdurasi seitar berdurasi dua setengah menit viral. Video tersebut menayangkan dugaan tindakan persekusi yang menimpa seorang Ibu yang membawa anaknya.

Pagi itu, Ibu dan anak lelakinya sedang ikut jalan sehat di CFD Bundaran HI.  Dia memakai kaos putih berlogo Dia kerja, Kita Olahraga.

Di tempat yang sama, sekelompok laki berkaos hitam dengan logo #2019GantiPresiden berpapasan dengan ibu dan anaknya ini.

Tak lama kemudian, sekelompok laki-laki itu menghampir Ibu dan anak itu. Beberapa perbuatannya dinilai melecehkan ibu tersebut. Salah satunya dengan mengibas selembar uang ke wajah ibu muda itu sambil berjalan.

Tak lama kemudian anaknya menangis ketakutan. Pecahlah kemarahan sang Ibu akibat intimidasi yang dinilainya sudah sangat keterlalauan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan kegiatan CFD merupakan kegiatan untuk masyarakat Jakarta saling berinteraksi di ruang terbuka di hari bebas dari kendaraan bermotor tersebut.

"CFD itu tempat kita berinteraksi, ruang terbuka yang sangat digunakan secara positif oleh seluruh warga DKI. Dan kita ingin CFD ini milik bersama. CFD ini bukan ajang untuk kegiatan berpolitik," kata Sandi di Balai Kota DKI Jakarta.

Beberapa pihak sudah melaporkan dugaan peristiwa persekusi ini ke kantor polisi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES