Peristiwa Nasional Bom di Tiga Gereja di Surabaya

KH Ahmad Muflih Zamasyari: Agama hanya Kedok Saja bagi Teroris

Minggu, 13 Mei 2018 - 17:23 | 31.18k
Suasana lokasi Gereja Santa Maria Tak Bercela setelah dilakukan penseterilan. (FOTO : Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Suasana lokasi Gereja Santa Maria Tak Bercela setelah dilakukan penseterilan. (FOTO : Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Aksi teror bom di tiga Gereja di Surabaya terus menuai kecaman dari banyak pihak, terutama para ulama.

"Ulah mereka itu (teroris) bukan mencerminkan sebagai seorang muslim. Agama hanya sebagai kedok saja," tutur Pengasuh PP Al Rifa'i 2, KH Ahmad Muflih Zamasyari SE, saat menerima Dandim 0818 Kabupaten Malang-Batu, Letkol (Inf) Ferry Muzzawad beserta rombongannya di Jl Raya Ketawang No 1 Desa Ketawang Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Advertisement

Siang itu, Dandim beserta Pasi Intel Kodim 0818, Kapt Inf Didik Hartono dan Danramil Gondanglegi, Kapt Reko Endro memang sedang turun langsung berkeliling dari Ponpes satu ke Ponpes lainnya untuk memberi penguatan bahwa tindakan terorisme itu tidak dikehendaki oleh semua  golongan.

KH Ahmad Muflih Zamasyari dalam kesempatan tersebut menyatakan bahwa atas aksi teror peledakan bom di beberapa gereja di Surabaya.

Para ulama di wilayah Kabupaten Malang telah mengecamnya karena tidak sesuai dengan ajaran agama Islam "Rahmatan Lil Alamin".

"Kita harus menghormati dan menghargai perbedaan agama dalam bingkai NKRI, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika," katanya.

Nabi saja, katanya, sebagai rosul  tidak pernah mengajarkan untuk membunuh, apalagi membunuh orang yang tidak bersalah.

"Karena itu aksi bom oleh teroris itu bukan mencerminkan sebagai seorang muslim dan agama hanya sebagai kedok saja," tegasnya.

Menurut keterangan resmi Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung, pada pukul 11.04 WIB, korban meninggal dunia akibat ledakan bom di tiga gereja ini telah mencapai 13 orang korban meningga dunia dan korban luka-luka sebanyak 41 orang. Berita selengkapnya baca di TIMES IndonesiaKlik Disni.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES