Jemaah Haji Melontar Jamarat dengan Fasilitas Modern

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pasca wukuf di Arafah dan singgah di Muzdalifah, jemaah haji Indonesia asal Probolinggo kini berada di Mina untuk melontar jamarat.
Mereka akan menetap di sini sampai Jumat, 13 Dzul Hijjah, atau bertepatan dengan 24 Agustus 2018, karena mengambil Nafar Tsani.
Advertisement
Dibandingkan Nafar Awal, masa bermalam di Mina bagi jemaah haji yang mengambil Nafar Tsani lebih panjang. Mereka bermalam hingga akhir Hari Tasriq.
Selama di Mina, jamaah bermalam atau mabit hingga akhir Hari Tasriq. Jamaah juga melontar jamaraat: jumrah ula, jumrah wustho, jumrah aqabah.
Di Mina, jemaah Kabupaten Probolinggo berada di bawah kendali maktab 63, di zona 6 di kawasan Mina qadim (mina lama). Jaraknya sekitar 3-4 kilometer ke tempat melontar atau jamaraat.
Untuk melakukan lontar jumrah, jamaah melewati dua nafaq (terowongan) yang cukup panjang. Terowongan ini menghubungkan ke tempat melontar di lantai 3 (ada 5 lantai tempat melontar).
Terowongan yang melewati gunung gunung ini, dilengkapi penerangan, sirkulasi udara, serta eskalator atau lift berjalan. Keberadaan peralatan modern tersebut membuat jemaah semakin nyaman dan meminimalisir energi yang harus terkuras.
Begitupun ketika keluar terowongan, ada beberapa keran air yang menyediakan fasilitas air dingin.
Sungguh ini menunjukkan keseriusan kerajaan Saudi Arabia untuk menjadi khadimul haramain (pelayan dua kota suci), atau pelayan tamu tamu Allah.
Usai pelaksanakan jumrah yang terakhir, Jum'at (24/8/2018) pagi, jemaah haji Indonesia asal Probolinggo sudah akan menuju hotel di Makkah. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Sholihin Nur |