Ma'ruf Amin Bertekad Tekan Konflik Ideologi Kebangsaan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Bakal calon wakil presiden, KH Ma'ruf Amin bertekad ingin menekan isu perdebatan ideologi dalam berbangsa. Ia beralasan, konsentrasi soal ideologi dikarenakan masih banyak sejumlah pihak belum menjadikan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan negara.
Ma'ruf Amin mengutarakan itu saat menghadiri pembekalan para calon anggota legislatif (Caleg) Partai Nasional Demokrat (NasDem), di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara. Minggu (2/8/2018).
Advertisement
"Saya akan menerapkan Nawacita jilid II. Saya ingin membantu hingga 2024 tidak disibukkan konflik-konflik ideologis. Oleh karena itu, kita harus memantapkan bangsa ini harus utuh, satu. Pancasila merupakan titik temu, kalimatun sawa. Negara ini dibangun berlandaskan Undang-Undang Dasar 1945, ittifaqoot wathaniyah," ujar Maruf.
Kata dia, meski penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam, tidak otomatis sistem pemerintahan negara adalah khilafah. Sebab, para pendahulu dengan beragam latar agama, suku, sosial, sepakat landasan negara adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Karena itu, sistem khilafah akan ditolak di Indonesia. Menurutnya, penolakan terhadap sistem khilafah ini lantaran telah menyalahi kesepakatan bersama tentang landasan negara.
"Kenapa khilafah ditolak di Indonesia, apa (khilafah) tidak islami? Islami. Tetapi yang islami itu bukan hanya khilafah, kerajaan juga islami makanya ada Kerajaan Saudi. Bagi kita, umat islam memang bukan negara Islam tapi negara kesepakatan," ucapnya.
Dalam acara pembekalan para caleg Partai NasDem, sejumlah tokoh agama dari berbagai organisasi masyarakat menyampaikan paparannya mengenai keberagaman di Indonesia. Selain KH Ma'ruf Amin, turut hadir dalam acara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya dan Jaksa Agung M Prasetyo. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |