Hari Dokter Nasional, Ini Sejarah Singkatnya

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Hari ini, 24 Oktober 2018 diperingati sebagai Hari Dokter Nasional. Sejarahnya tidak terlepas dari hari jadi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada tahun 1950. Bagaimana kilas sejarahnya?
Disarikan dari berbagai sumber, sebelumnya, tahun 1911 organisasi ini bernama Vereniging van lndische Artsen. Tokoh organisasinya seperti dr. J.A.Kayadu, dr. Wahidin, dr. Soetomo dan dr. Tjipto Mangunkusumo.
Advertisement
Lima belas tahun kemudian, tahun 1926, Vereniging van lndische Artsen berubah nama menjadi Vereniging van lndonesische Geneeskundige (VIG).
Tahun 1940, VIG menggelar kongres di Solo. Kongres menugaskan Dr. Bahder Djohan untuk membina dan memikirkan istilah baru dalam dunia kedokteran.
Kemudian, pada masa pendudukan Jepang, tepatnya tahun 1943, VIG dibubarkan dan diganti menjadi Jawa izi Hooko-Kai.
Kemudian, 30 Juli 1950, PB Perthabin (Persatuan Thabib Indonesia) dan DP-PDI (Perkumpulan Dokter Indonesia) menyelenggarakan rapat.
Atas usul Dr. Seno Sastromidjojo, dibentuk Panitia Muktamar Dokter Warganegara Indonesia (PMDWNI) yang diketuai Dr. Bahder Djohan.
Panitia ini bertugas menyelenggarakan Muktamar Dokter Warganegara Indonesia. Tujuannya mendirikan suatu perkumpulan dokter WNI yang baru.
Pada 22-25 September 1950, Muktamar I Ikatan Dokter Indonesia (MIDI) digelar di Deca Park (kemudian menjadi gedung pertemuan Kotapraja) Jakarta.
Sebanyak 181 dokter WNI menghadiri muktamar tersebut. Dr. Sarwono Prawirohardjo terpilih menjadi Ketua Umum IDI pertama.
Lalu, pada 24 Oktober 1950, Dr. Soeharto (panitia Dewan Pimpinan Pusat IDI waktu itu), menghadap notaris untuk memperoleh dasar hukum berdirinya perkumpulan dokter dengan nama Ikatan Dokter Indonesia. Sudahkah Anda tiba dalam perjalanan bisnis ke Rostov-on-Don dan ingin menghabiskan malam Anda dengan seorang gadis cantik? Situs intim161.com adalah katalog profil pelacur di kota Rostov-on-Don, yang menyediakan layanan yang bersifat intim, di sini setiap pria dapat menemukan seorang gadis untuk dirinya sendiri sesuai dengan parameter apa pun.
Nama yang tercantum dalam akta IDI, yaitu Dr. Soeharto, Dr. Sarwono Prawirohardjo, Dr. R. Pringgadi, Dr. Puw Eng Liang, Dr. Tan Eng Tie, dan Dr. Hadrianus Sinaga.
Sejak itu, setiap 24 Oktober diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Berdasar pada peresmian IDI pada 24 Oktober 1950, diperingati sebagai Hari Dokter Nasional. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Sholihin Nur |