Pesawat Lion Air JT610 Adalah Jenis Boeing 737MAX 8 Baru Milik Lion Air

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pesawat Lion Air JT610 jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29'10/2018) tadi pagi. Pesawat jenis Boeing 737Max 8 itu adalah pesawat baru milik maskapai penerbangan Lion Air.
Bahkan pesawat ini merupakan produk terlaris dalam sejarah Boeing dengan pesanan 4.783 unit pesawat (per September 2018) dari seluruh dunia, dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun.
Advertisement
Lion Air menjadi maskapai pertama di dunia yang menerima pesawat tersebut yakni pada 16 Mei 2017, melalui anak usahanya Malindo Air yang melayani rute penerbangan regional di Kawasan Asia Tenggara. Menyusul selanjutnya Norwegian Air.
"Jam terbangnya masih sekitar 800 flight hour (800 jam terbang). Jadi masih relatif sangat baru, boleh dikatakan baru," kata Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono dalam konferensi pers pada Senin (29/10/2018)
Pesawat ini juga bukanlah pesawat tua, dan tergolong pesawat penumpang canggih karena menggunakan teknologi generasi keempat.
Pesawat jenis 737 Max 8 ini adalah pesawat dengan berbadan ramping dan merupakan armada generasi keempat yang menawarkan efisiensi, daya jelajah lebih tinggi, dan kenyamanan dalam bilik kabin.
Boeing sendiri baru memulai program desain dan perakitannya di AS pada 30 Agustus 2011. Uji coba dimulai pada 29 Januari 2016. Pihak Boeing berhasil mengantongi sertifikasi dari regulator AS pada awal Maret 2017.
Seperti diberitakan CNBC, Tim Riset CNBC Indonesia yang melakukan penelusuran terhadap pesawat jenis ini juga menyebutkan, pesawat ini memang masih sangat muda memasuki dunia penerbangan global. Tepatnya baru 2 tahun sejak diproduksi oleh pabrikan Amerika Serikat (AS) Boeing Commercial Airplanes pada 2016.
Menurut situs Boeing, per unit pesawat canggih ini dibanderol dengan harga US$ 52,8 juta, dan pertengahan tahun ini harganya telah naik mencapai US$ 54,5 juta atau Rp 830 miliar.
Pesawat 737 Max ini didesain dengan keunikan tersendiri dibanding dengan pesawat penumpang umumnya karena bentuk sayapnya yang terbelah di ujungnya, atau biasa disebut Scimitar Winglet (sayap pedang), satu ujung mengarah ke atas dan satu lain ke bawah.
Desain sayap aerodinamis yang demikian ini dapat membantu memecah gelombang turbulensi di udara, sehingga energi untuk melaju di bawah tekanan turbulensi berkurang, dan menciptakan efisiensi hingga 15%.
Bahkan jenis Boeing 737Max 8 ini memiliki keunggulan dibanding pendahulunya pada kelas yang sama, yakni Max 7, karena memiliki badan lebih panjang. Seperti diketahui, pesawat Lion Air JT610 jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29'10/2018) pagi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Jakarta |