Dari Angklung Lagu Syantik hingga Fashion Show Batik Bikin Kagum

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dalam event Charity WNI untuk korban gempa Palu di Petersham Town Hall, NSW, Australia, pada Minggu, 18 November 2018, lalu penampilan tim Muhibah Budaya Bhayangkari dari Polda Jabar, Polda Lampung, dan Polda Kaltim, sukses menunjukkan kepiawaiannya. Mulai dari menari, berbusana khas daerah, hingga bermain angklung.
Bahkan penampilan Angklung mereka mendapat respons luar biasa. Warga Indonesia di Australia sangat terkesan dengan penampilan tim Muhibah Budaya Bhayangkari dalam memainkan musik tradisional khas Indonesia ini.
Advertisement
Berikut lanjutan wawancara RIYANTO dari TIMES Indonesia Perwakilan Australia dengan Waketum Bhayangkari Ny Puteri Ardono.
BACA JUGA: Muhibah Budaya Bhayangkari Sukses Kenalkan Budaya Indonesia di Luar Negeri
Penampilan tim Muhibah Budaya Bhayangkari mendapat apresiasi luar biasa dari WNI di Australia. Berapa lama persiapannya?
Secara umum persiapan para duta seni hanya kurang lebih 1 bulan. Dari latihan dan persiapan material musik pendukung yang akan dibawa ke Australia. Duta seni dan budaya Bhayangkari ini terbentuk 2018 ini.
Penampilan Tim Angklung juga mendapat acungan jempol, terutama saat interaktif Angklung?
Alhamdulillah jika responsnya bagus. Tim Angklung Neng Geulis dari Bhayangkari Jawa Barat. Tim membawakan tia buah lagu, yakni lagu khas Sunda Mojang Priangan, Kopi Dangdut, dan Havana. Sementara untuk interaktif angklung bersama audiens yaitu lagu Waltzing Mathilda, Can’t help falling in love with you, dan Bengawan Solo.
Apa metode pelatihan Angklung yang didemonstrasikan saat tampil di Sydney?
Tim Angklung Neng Geulis dari Bhayangkari Jawa Barat menggunakan Program Interaktif Angklung dengan metode Hand Sign. Pelatihnya adalah tim Saung Angklung Udjo. Kami tentu sangat berterima kasih dengan apresiasi luar biasa dari WNI di Syeney.
Selain penampilan Angklung, penampilan dalam Muhibah Budaya Bhayangkari di Sydney mendapat pujian luar biasa. Mulai dari tarian, permainan musik, hingga penampilan busana daerah.
Misalnya, dari Bhayangkari Daerah Lampung berupa kolaborasi tarian Bedana modern diiringi lagu Bumi Lampung dan ditutup dengan lagu dan tarian Bendera Merah Putih. Lagu Meraih Bintang yang merupakan Theme Song dari Asian Games. Bahkan lagu Syantik milik Badriyah untuk berjoget bersama.
Kemudian ada Bhayangkari Daerah Kalimantan Timur yang menampilkan Tarian Enggang Terbang (Kancet Tebengang Madang), Sampe (Alat musik tradisional suku Dayak Kenyah), Tari tunggal (Kancet Lasan) yang berasal dari suku Dayak Kenyah. Bhayangkari Polda Kaltim juga menampilkan Fashion Show Wastra dari bahan batik dan tenun khas Kalimantan Timur.
Lalu dari Bhayangkari Daerah Jawa Barat menampilkan Arumba, yaitu alunan musik Rumpun Bambu yang terdiri dari gambang rythm, gambang melodi, angklung towel, dan seperangkat angklung. Lalu permainan interaktif angklung bersama para audience. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Rochmat Shobirin |