Haul Gus Dur Diharapkan Bisa Tingkatkan Inklusivitas Bangsa Indonesia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Peringatan 9 tahun wafatnya atau (haul) KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, 21 Desember 2018 diharapkan bisa kembali menguatkan inklusivitas bangsa Indonesia, khususnya dalam menghapus sekat-sekat etnis, golongan mupun agama. 

Demikian disampaikan Peneliti Institute for Deflovement of Economics and Finance (INDEF) Rusli Abdullah kepada TIMES-Indonesia pada acara Relawan Pengusaha Muda Nasional (REPNAS) untuk duet Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. 

Di mata dia, Presiden ke-4 RI itu adalah sosok pemimpin pemersatu bangsa, yang memperjuangkan hak minoritas, penegakan HAM, kesetaraan serta menghilngkam egoisme kolompok. 

"Haul ini bisa kembali menguatkan inklusivitas di Indonesia, dalam artian gini, dulu GusDur adalah salah satu presiden yang berhasil mendobrak sekat-sekat segrigasi antara orang Tionghoa dan non-Tionghoa. di zaman GusDur itu di dobrak," ujar Rusli.

Karena itu,  Rusli menekankan, bangsa Indonesia saat ini bisa mrnteladani, bahkan melanjutkan spirit kepemimpinan GusDur. Tidak pernah membeda-bedakan orang karena etnis, golongan taupun agama. "Ya, diharapkan, ini membawa semangat gusdur tadi, terutama ketika membuat kinerja semakin ingklusif," tambah dia. 

Lanjut dia, haul ke-9 GusDur bisa menjadi pengingat kepada masyarakat untuk selalu menghargai perbedaaan. Tidak hanya pokus pada golongan tertentu, seperti yang dikampanyekan GusDur semasa hidup. "Jadi tidak menjadikan Indonesia menjadi pokus pada golongan tertentu" tandas Rusli, peneliti INDEF. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement