Peristiwa Nasional

Kika dan Alba Orangutan Albino Akhirnya Dilepasliarkan

Kamis, 20 Desember 2018 - 07:24 | 131.34k
Kika dan Alba. (FOTO:Borneonews)
Kika dan Alba. (FOTO:Borneonews)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, KALIMANTAN – Dua individu orangutan Kalimantan (Pongo Pugmaeus Wurmbii), Kika dan Alba orangutan albino, dilepasliarkan di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) wilayah kerja Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Kasongan, Kalimantan Tengah, Selasa (18/12/2018).

Alba adalah orangutan betina yang unik karena memiliki penampakan, dimana rambut seluruh tubuh berwarna putih, bola matanya kebiruan dan pupil mata merah sehingga disebut albino.

Advertisement

Hewan ini hasil penyelamatan BKSDA Kalimantan Tengah bekerja sama dengan Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) pada 29 April 2017 di desa Tanggirang, Kecamatan Kapuas Hulu, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.

Saat itu umurnya sekitar 5 tahun dengan berat badan 8,3 kilogram. Menunjukkan perilaku liar, menolak berdekatan dengan manusia.

Sementara Kika adalah orangutan betina yang diselamatkan dari operasi gabungan BKSDA Kalimantan Tengah pada 18 Februari 2017 di Buntok, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah. Saat itu Kika telah berusia 5 tahun dengan berat badan 9,3 kilogram dan juga masih menunjukan perilaku liar.

Kedua orangutan ini telah menjalani rangkaian proses rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng Kalimantan Tengah. Setelah semua dinyatakan siap baik aspek kesehatan, kesiapan lokasi pelepasliaran hingga tim monitoring maka kegiatan pelepasliaran orangutan kalimantan tersebut dilakukan sesuai tahapan prosedur yang berlaku.

Heru Raharjo, Kepala Balai TNBBBR, Heru Rahardjo menyatakan, hasil kajian yang dilakukan bersama BOSF, mengidentifikasi tujuh zona potensial untuk reintroduksi orangutan kalimantan di TNBBBR Bukit yang tersebar dari arah barat ke arah rimur. Dua zona diantaranya potensial dan terletak di daerah Sungai Bemban dan Sungai Mahalat.

"Aksesnya bagus, area hutan hujan besar, dan memiliki dataran rendah yang luas, sehingga sangat cocok sebagai lokasi pelepasliaran orangutan kalimantan. Juga memiliki batas alam, habitat yang cocok, bagus untuk monitoring dan menyokong populasi liar yang layak," katanya.

Diperkirakan area ini bisa menampung 200 orangutan kalimantan. Apresiasi yang tinggi juga kita berikan kepada masyarakat sekitar, karena sangat mendukung upaya ini.

Direktur Konservasi Keanekarahaman Hayati, Indra Exploitasia, mewakili Dirjen Konservasi Sumberdaya Alam mengapresiasi langkah tersebut. "Inilah bagian dari komitmen Pemerintah dalam meningkatkan populasi satwa di habitat alam," katanya.

Sesuai ketentuan, jenis satwa dapat dilepaskan kembali ke habitatnya dengan syarat diantaranya yang dilepaskan secara fisik sehat, memiliki keragaman genetik tinggi dan habitat pelepasan merupakan bagian dari sebaran asli jenis yang dilepaskan. TNBBBR telah dikaji dan merupakan bagian dari sebaran Orangutan kalimantan ini.

Beberapa tahapan dalam proses konservasi juga harus dilalui mulai dari penyelamatan satwa tersebut, selanjutnya upaya rehabilitasi Orangutan kalimantan dengan melatih kemampuan adaptasi dan mempunyai tingkah laku seperti populasi di alam dan terakhir adalah pelepasliaran.

Indra juga mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah mendukung program konservasi Orangutan kalimantan, terutama kepada Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Balai KSDA Kalimantan Tengah, BTNBBBR, Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah, BOSF, dan semua pihak yang telah mendukung upaya pelepasliaran ini berjalan dengan baik.

Pelepasliaran ini memerlukan kerjasama multipihak dan melibatkan multidisiplin ilmu, untuk itu perlu adanya sinergi bersama dengan berbagai pihak untuk mengupayakan dan melaksanakan program konservasi Orangutan kalimantan sehingga dapat berjalan dengan baik.

Gubernur Propinsi Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran juga menyambut baik kepulangan Alba ke TNBBBR karena Alba adalah aset sekaligus branding daerah Kalimantan Tengah.

"Saya percaya Kika dan Alba akan hidup lebih baik di habitat alaminya. Saya  menghimbau mari kita semua tidak hanya berharap, namun juga berupaya keras untuk mendukung pelestarian Alba dan orangutan kalimantan lainnya di Bumi Tambun Bungai ini," kata Gubernur. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES