Peristiwa Nasional

Kemensos RI Bangun Dapur Umum LDP di Lokasi Bencana Tsunami Selat Sunda

Senin, 24 Desember 2018 - 07:55 | 37.37k
Dapur Umum Kemensos RI (FOTO: Kemensos RI)
Dapur Umum Kemensos RI (FOTO: Kemensos RI)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Sosial (Kemensos RI) bergerak cepat dalam menangani dampak bencana tsunami selat sunda dengan menyiapkan lima titik Dapur Umum Lapangan dan Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP).

Lima titik dapur umum dan LDP berlokasi di Labuan, Carita, Panimbang, Tanjung Leaung, Cinangka.

Advertisement

"Di lima titik tersebut terdapat tiga layanan Kemensos yakni dapur umum, LDP dan tenda darurat untuk pengungsi. Ini sama polanya dengan penanganan tsunami dan likuifaksi di Sulteng dimana tiga layanan tersebut kami lakukan secara terpadu," ucap Mensos RI, Agus Gumiwang, Jakarta, Minggu (23/12/2018).

Agus menyampaikan, dapur umum akan beroperasi tiap harinya dengan kapasitas produksi 3.000 nasi bungkus.

Pengelolaan dapur umum dilakukan oleh tim TAGANA serta dinas sosial setempat. Sedangkan tim LDP bertugas melakukan asesmen korban bencana yang ada di tenda-tenda pengungsian. 

"Selain mengelola dapur umum, TAGANA juga membantu proses identifikasi korban meninggal," sambung Agus. 

Di sisi lain, dua dapur umum didirikan di di pelataran parkir gedung Kominfo Provinsi Lampung dan satu dapur umum di depan kantor Pemprov Lampung oleh tim TAGANA bersama dinas sosial setempat.

Dapur umum berfungsi memberikan bantuan dan kebutuhan dasar masyarakat terdampak seperti penyiapan makan dan minum yang layak dengan jumlah pengungsi di pelataran parkir gedung Kominfo Lampung yang mencapai 5.000 orang hingga Minggu petang.

"Lansia, anak-anak, ibu hamil, penyandang disabilitas, ibu dengan bayi atau balita menjadi prioritas penanganan karena mereka merupakan kelompok rentan. Pemerintah terus mengupayakan perlindungan yang terbaik kepada masyarakat terdampak bencana," jelas Agus. 

Selain itu, Menteri Agus juga mengaktifkan Kampung Siaga Bencana (KSB) di Anyer dan Labuan dalam membantu proses penanganan masyarakat terdampak bencana. 

KSB berfungsi sebagai wadah penanggulangan bencana berbasis masyarakat yang dijadikan kawasan atau tempat untuk program penanggulangan bencana.

KSB bertujuan untuk sosialisasi kepada masyarakat agar lebih waspada bencana, siaga pada perubahan lingkungan yang ekstrem, serta mengetahui langkah yang harus dilakukan dalam menanggulangi bencana.

Tujuan KSB adalah agar masyarakat waspada bencana, siaga pada perubahan lingkungan yang ekstrem, serta mengetahui langkah yang harus dilakukan dalam menanggulangi bencana. 

"Kedua KSB tersebut telah diaktivasi dan bersama-sama TAGANA melakukan tugas-tugas perlindungan korban bencana alam," terang Menteri Agus. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES