Peristiwa Nasional

Galian Basement Penyebab Longsor Raya Gubeng Segera Ditimbun

Jumat, 28 Desember 2018 - 23:25 | 77.41k
Kondisi galian basement penyebab longsor Jalan Raya Gubeng, rencananya akan ditimbun dengan sirtu, Jumat (28/12/2018). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kondisi galian basement penyebab longsor Jalan Raya Gubeng, rencananya akan ditimbun dengan sirtu, Jumat (28/12/2018). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Proyek basement rumah sakit penyebab longsornya Jalan Raya Gubeng, Surabaya, rencananya akan segera ditimbun pada Minggu mendatang.

Galian basement ditutup kembali untuk mencegah terjadinya kemungkinan longsor. 

Advertisement

“Sementara akan kami urug galian basement, kira - kira akan kita mulai Minggu ini,” terang Demi Bastria, Wakil Koordinator Pusat Proyek Penanggulangan Emergency Recovery dari PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE).

galian-gubeng.jpg

Rencana tersebut, lanjut Demi, sedang dikoordinasikan dengan pihak terkait. Galian akan ditimbun dengan sirtu yang didatangkan dari Ngoro, Jombang, sesuai elevasi yang telah direkomendasikan Kementerian PUPR. Estimasi sirtu mencapai 30.000 kubik.

“Penimbunan ini paling cepat dilakukan hari Minggu menunggu kestabilan tanah. Jadi kita mengikuti apa yang direkomendasikan Bapak Menteri,” tambahnya.

Pihaknya mengakui bahwa rekonstruksi Jalan Raya Gubeng ini masih akan mengalami penurunan. Oleh karena itu, berdasarkan rekomendasi Tim Mitigasi dari Kementerian PUPR, kontraktor bertanggung jawab selama satu tahun masa pemeliharaan.

“Tanggung jawab kami merecovery jalan ini seperti semula,” tegasnya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Tim Mitigasi bentukan BPPJN VIII di bawah Kementerian PUPR juga melaksanakan survei dampak galian basement di lokasi siang tadi, Jumat (28/12/2018).

Survei dampak galian basement di Jalan Raya Gubeng Surabaya dilakukan dengan tujuan untuk memastikan kondisi tanah di sekitar galian basement di Jalan Raya Gubeng Surabaya sudah tidak ada pergeseran.

“Apabila ternyata dari hasil survei tidak diketemukan lagi adanya pergeseran tanah maka dampak galian basement di Jalan Raya Gubeng Surabaya terhadap daerah di sekitarnya dapat dinyatakan telah selesai,” jelas Ir Wahyu P Kuswanda, selaku Humas Tim Mitigasi Kelongsoran Jalan Raya Gubeng.

Survei dampak galian basement di Jalan Raya Gubeng Surabaya dilakukan melalui 3 (tiga) kegiatan survei yang merupakan satu kesatuan kegiatan survei, yaitu survei ketinggian elevasi muka air tanah, karena dinding penahan tanah pada galian basement yang diduga kedepannya tidak sempurna maka mengakibatkan terjadinya rembesan air tanah dari luar galian basement ke dalam galian basement.

“Kami rekomendasikan agar jalan ini dibangun 60 cm lebih tinggi untuk mengantisipasi penurunan, kedua aspek daya dukung di mana ada kemungkinan jalan mengalami kerusakan, untuk itu tim merekomendasi agar kontraktor bertanggung jawab selama satu tahun masa pemeliharaan,” sambung Ir Wahyu.

Sedangkan untuk stabilitas, Tim Mitigasi menyarankan agar  galian basement diurug kembali, boleh tidak diurug semua tapi sudah mencapai timbunan yang memenuhi persyaratan teknis, yaitu timbunan tidak terlalu curam, namun miring 30 derajat.

“Tapi ketika kita tinjau hari ini semua belum ke arah sana, galian masih belum diurug juga timbunan masih sekitar 45 derajat, akhirnya kami merekomendasi boleh dioperasikan secara penuh apabila dipasang Sheet Pile, untuk menahan tanah dan menahan masuknya air ke dalam lubang galian. Tujuannya agar Jalan Gubeng ini tidak bergerak atau longsor,” himbaunya.

Ir Wahyu menambahkan, rembesan yang terjadi terus-menerus disinyalir juga bisa menjadi penyebab elevasi muka air tanah di daerah sekitar galian basement akan mengalami penurunan. Lokasi di mana tidak terjadi penurunan elevasi muka air tanah maka itulah batas area terdampak dari pekerjaan galian basement di Jalan Raya Gubeng Surabaya.

“Hari ini kita mulai melakukan survei daerah terdampak, sejauh mana radius terjadinya penurunan muka air tanah akibat galian. Jika terjadi penurunan permukaan air tanah, itu terjadi pula pergerakan tanah di atasnya. Bisa turun atau geser, akibatnya bangunan di atasnya bisa retak atau bahkan yang paling ekstrem rusak. Muka air tanah turunnya di mana, itu adalah batas daerah terdampak,” pungkasnya.

Selanjutnya, Tim Mitigasi juga melaksanakan survei deformasi tanah dan survei tingkat kerusakan bangunan melibatkan 2 (dua) tim survei, yaitu Tim Geofisika dan Tim Geomatika.

Hasil kegiatan survei dampak galian basement di Jalan Raya Gubeng Surabaya yang dilakukan oleh Tim Mitigasi Kelongsoran Jalan Raya Gubeng Surabaya akan digunakan sebagai masukan kepada Tim Khusus yang akan melakukan penyelidikan lanjutan yang dibentuk oleh Komite Keselamatan Konstruksi Kementerian PUPR. Tim Mitigasi juga merekomendasikan agar galian basement ditimbun untuk memudahkan serta mempercepat proses perbaikan jalan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rochmat Shobirin
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES