Peristiwa Nasional

Panglima TNI Apresiasi Santri Pondok Pesantren UNIQ Nusantara

Minggu, 30 Desember 2018 - 22:57 | 328.99k
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat memberikan sambutan pada launching Pergerakan Sambung Roso Sambung Oyot di Ponpes UNIQ Nusantara (Foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto saat memberikan sambutan pada launching Pergerakan Sambung Roso Sambung Oyot di Ponpes UNIQ Nusantara (Foto: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANGPanglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memberikan apresiasi atas kiprah santri Pondok Pesantren UNIQ Nusantara, lantaran memiliki potensi luar biasa.

Hal ini disampaikan oleh orang nomor satu di lingkungan TNI ini saat me-launching Pergerakan Sambung Roso Sambung Oyot di pondok pesantren yang terletak di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (30/12/2018) malam.

Advertisement

“Pada masa yang akan datang, saya yakini akan ada santri lulusan pondok pesantren ini dapat go internasional. Selain itu, saya juga melihat ada para santri yang juga berpotensi menjadi anggota TNI maupun Polri,” ujar Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam sambutannya.

Santri-UNIQ-Nusantara.jpg

Lebih lanjut dia menjelaskan, para santri telah menunjukkan beberapa keahlian dalam launching Pergerakan Sambung Roso Sambung Oyot.

“Tadi juga ada penampilan baris berbaris dari para santri. Begitu pula keahlian lainnya yang diajarkan di pondok pesantren ini yang diajarkan oleh pengasuhnya yakni KH M Abdul Ghufron, memberikan manfaat positif bagi para santri,” katanya.

Lebih lanjut Panglima menjelaskan, pendidikan pesantren juga turut menciptakan generasi yang berkualitas.

Dalam kesempatan itu, Panglima juga memberikan apresiasi terhadap launching Pergerakan Sambung Roso Sambung Oyot. “Sesuai dengan namanya Sambung Roso dan Sambung Oyot, yang artinya mempererat rasa nasionalisme dan sekaligus meningkatkan rasa cinta kepada NKRI,” terangnya.

Sementara itu, pengasuh ponpes UNIQ Nusantara KH M Abdul Ghufron mengaku untuk mendirikan serta mengelola pondok pesantren tersebut tidaklah mudah, karena dibutuhkan perjuangan yang berat.

“Dulunya pondok pesantren ini pernah dituding sesat. Padahal mengajarkan agama Islam yang sebenarnya dan memiliki rasa nasionalisme tinggi dengan menggelar upacara rutin dalam rangka rasa cinta terhadap bangsa ini. Namun, berkat bapak TNI dan Polri yang turut menjaga pesantren ini, maka pesantren ini dapat bertahan hingga sekarang,” terangnya dalam sambutannya.

Dalam kesempatan itu juga dilakukan tukar cinderamata oleh Panglima TNI dan pengurus Pondok Pesantren UNIQ Nusantara. Kemudian dilakukan pembacaan deklarasi Pergerakan Sambung Roso Sambung Oyot oleh para santri sebagai bentuk rasa nasionalisme dan rasa cinta terhadap NKRI. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES