Peristiwa Nasional

Tulang Punggung Ekonomi Kerakyatan Indonesia adalah Koperasi

Jumat, 01 Februari 2019 - 15:45 | 37.47k
Peluncuran Buku 'The Ma'ruf Amin Way : Keadilan, Keumatan dan Kedaulatan (FOTO: Alfi Dimyati/TIMES Indonesia)
Peluncuran Buku 'The Ma'ruf Amin Way : Keadilan, Keumatan dan Kedaulatan (FOTO: Alfi Dimyati/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Calon Wakil Presiden nomor urut 02, KH Ma'ruf Amin mengatakan bahwa Tulang punggung ekonomi kerakyatan Indonesia adalah Koperasi.

"Kita ingin gerakan koperasi ini memang menjadi motor yang utama ke depan supaya ekonomi kerakyatan akan benar-benar menjadi tulang punggung ekonomi nasional kita," katanya saat peluncuran buku berjudul "The Ma'ruf Amin Way", yang berisikan gagasan tata kelola ekonomi negara yang berlandaskan keadilan, keumatan, dan kedaulatan, di gedung Smesco Indonesia, Jakarta, Jumat (01/02/2018).

Advertisement

Hadir dalam acara tersebut yakni Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga, Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim, pengurus NU, pengurus Muhammadiyah dan para penggerak koperasi. 

Dalam buku yang ditulis oleh Sahala Panggabean dan Anwar Abbas tersebut Ma'ruf menekankan salah satu cara untuk mewujudkan ekonomi berkeadilan yakni berpihak pada keumatan dan menjunjung tinggi kedaulatan adalah dengan gerakan koperasi.   

Konsep ekonomi, kata dia, harus benar-benar sesuai dengan Pancasila dan UUD1945, yaitu konsep yang berlandaskan ekonomi kerakyatan.  Dalam sila kelima Pancasila, keadilan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat yang berarti keadilan dalam semua aspek lebih dalam masalah ekonomi. 

UUD 1945 juga menegaskan bahwa membangun ekonomi Indonesia berdasarkan kekeluargaan, gotong royong, kebersamaan, mutualisme.  Ma'ruf mengatakan konsep ekonomi yang dahulu ditanamkan dengan membangun konglomerasi melalui teori trickle effect down terbukti gagal. Justru yang terjadi kesenjangan ekonomi nasional.  

"Saya bukan ahli ekonomi spesifikasi saya itu syariah cuma menurut pengamatan saya teori trickle down effect teori yang dianut akan melahirkan konglomerat dan diharapkan nanti menetes ke bawah ternyata tidak netes-netes. Yang atas tetap makin kuat yang bawah makin lemah," tegas Ma'ruf. 

Untuk itu, Ma'ruf berpandangan perlu ada usaha yang jelas dalam rangka membangun ekonomi kerakyatan dan keumatan dalam berbagai sektor baik dari industri, kalangan pertanian, kalangan jasa, sektor keuangan, sektor budidaya, budidaya pertanian, budidaya peternakan, budidaya kelautan dan juga sektor riil maupun juga sektor jasa.

Dia mendorong rakyat terpacu menjadi usahawan termasuk juga para santri menjadi santripreneur. Ia juga mengatakan perlu keberpihakan dari pemerintah untuk membuatkan regulasi-regulasi yang menopang dan juga ada kemauan dari ekonomi kuat untuk bekerjasama di dalam membangun ekonomi kerakyatan.  

"Kemauan dan kesungguhan dari kelompok ekonomi kuat untuk ngambil peran di dalam rangka berkolaborasi dan bersinergi dengan kelompok ekonomi kecil," katanya.

KH Ma'ruf Amin menegaskan konsep ekonomi yang berlandaskan kerakyatan ini sudah dijalankan dengan bermitra dengan pengusaha besar melalui penanaman singkong, tanaman jagung dan juga sudah mulai dirintis beberapa proyek lain. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES