Pegiat Medsos Nilai Penyematan Panggilan 'Cak Jancuk' untuk Presiden Tak Tepat

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Penggiat Media Sosial, Darmansyah menilai bahwa penyematan panggilan Cak Jancuk kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat tidak tepat. Sebab, 'Jancuk' merupakan umpatan tidak etis dan terkesan kurang ajar dalam penggunaan tata bahasa sehari-hari.
"Jika merujuk definisi dari kata 'Jancuk', kata itu menjadi ciri khas komunitas masyarakat di Kota Surabaya dan sekitarnya di Provinsi Jawa Timur. Pada umumnya, kata itu digunakan sebagai umpatan untuk meluapkan emosi, marah, atau untuk membenci dan mengumpat seseorang," kata Darmansyah melalui keterangannya, Selasa (05/02/2019).
Advertisement
Karena itu, penyematan panggilan 'Cak Jancuk' untuk Jokowi, yang notabene seorang presiden sangat tidak tepat.
"Sebab, presiden selaku kepala negara dan kepala pemerintahan merupakan jabatan yang dihormati dan tidak sepantasnya untuk dilecehkan apalagi menggunakan kata-kata yang terkesan kasar," katanya.
Untuk itu, dia meminta kepada orang atau kelompok yang mulai memanggil Jokowi dengan sapaan Cak Jancuk supaya segera mengakhiri hal tersebut. "Lebih baik mereka berkonsentrasi dan berupaya membantu pemerintah mensejahterakan rakyat Indonesia, yang sebagian diantaranya masih berada di bawah garis kemiskinan," katanya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |