Peristiwa Nasional

Bibit Siklon Tropis 91S dan 92S Terdeteksi BMKG Minta Masyarakat Waspada

Senin, 06 Januari 2020 - 18:08 | 34.78k
BMKG mendeteksi adanya dua bibit siklon tropis.
BMKG mendeteksi adanya dua bibit siklon tropis.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTABMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) mendeteksi munculnya dua bibit siklon tropis yaitu “91S” di Samudera Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara Timur dan “92S” di Laut Arafuru sebelah selatan Tual.

Keterangan resmi BMKG menyebutkan posisi kedua bibit siklon tropis ini berada dekat dengan wilayah Indonesia dan memberikan dampak terhadap kondisi cuaca maupun gelombang laut.

Advertisement

"Bibit siklon tropis “91S” di Samudera Hindia lebih berpotensi meningkat menjadi siklon tropis dibandingkan “92S” di Laut Arafuru," tulis BMKG.

Bibit siklon tropis ini menimbulkan dampak munculnya hujan intensitas sedang hingga lebat dan angin kencang khususnya di wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Kondisi perairan pun terdampak berupa gelombang laut dengan tinggi 2,5 - 4  meter di Perairan Selatan Jawa Tengah hingga Selatan NTB, Samudera Hindia Selatan P.Jawa hingga Selatan NTB, Perairan Selatan P.Sumba, Laut Sawu, Perairan P.Sabu dan P.Rote, Perairan Utara NTT, Laut Flores, Perairan Kep.Kai - Aru.

Bibit siklon tropis “91S” dalam satu hingga dua hari kedepan (6 - 8 Januari 2020) berpotensi tinggi menjadi siklon tropis, namun bergerak ke selatan hingga barat daya semakin menjauhi wilayah Indonesia.

Sebagai informasi tambahan, musim siklon tropis di wilayah Selatan Indonesia biasanya terjadi pada bulan November - April, bersamaan dengan periode musim hujan di Indonesia sehingga keberadaan siklon tropis dapat meningkatkan intensitas curah hujan dan kecepatan angin.

Informasi bibit siklon tropis ini sekaligus melengkapi informasi pada peringatan dini cuaca yang masih berlaku.

Potensi Hujan Lebat

Sementara itu Deputi Metereologi BMKG, Mulyono R. Prabowo, dalam siaran persnya Minggu (5/1/2020) menyatakan, hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan masih adanya potensi hujan lebat di beberapa wilayah Indonesia untuk sepekan kedepan.

Berkurangnya pola tekanan rendah di Belahan Bumi Utara (BBU) dan meningkatnya pola Tekanan Rendah di wilayah Belahan Bumi Selatan (BBS), menurut Mulyono, mengindikasikan terjadinya peningkatan aktifitas Monsun Asia.

"Peningatkatan aktivitas ini bisa menyebabkan penambahan massa udara basah di wilayah Indonesia, meningkatnya pola tekanan rendah di BBS (sekitar Australia) dapat membentuk pola konvergensi (pertemuan massa udara) dan belokan angin menjadi signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di bagian selatan ekuator," kata Mulyono.

Sementara itu berdasarkan model prediksi, aktifitas Madden Julian Oscillation (MJO) fase basah diprediksikan mulai aktif di sekitar wilayah Indonesia selama periode sepekan ke depan.

Kondisi bisa meningkatkan potensi pembentukan awan hujan cukup signifikan di wilayah Indonesia. Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan  potensi Cuaca Ekstrem dan curah hujan dengan intensitas lebat yang bisa disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di beberapa wilayah sebagai berikut ini:

Periode 5 - 8 Januari 2020 :

Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Periode 9 - 12 Januari 2020 :

Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat; dan Papua.

BMKG mendeteksi munculnya dua bibit siklon tropis yaitu “91S” di Samudera Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara Timur dan “92S” di Laut Arafuru sebelah selatan Tual. Karena itu masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang bisa ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.

Bagi masyarakat yang ingin memperoleh informasi soal siklon tropis tadi dan perkiraan cuaca terkini, BMKG juga membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui:   – CALL CENTER 021-6546315/18; – http://www.bmkg.go.id; – follow media sosial @infoBMKG; – atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Widodo Irianto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES