Peristiwa Nasional

Raja Belanda ke Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat, Begini Sambutannya

Rabu, 11 Maret 2020 - 21:20 | 192.73k
Raja Kerajaan Belanda, Willem Alexander dan Ratu Maxima berkunjung ke Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat, Rabu (11/3/2020). (FOTO: Dwijo Suyono/TIMES Indonesia)
Raja Kerajaan Belanda, Willem Alexander dan Ratu Maxima berkunjung ke Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat, Rabu (11/3/2020). (FOTO: Dwijo Suyono/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTARaja Belanda, Willem Alexander dan Ratu Maxima berkunjung ke Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat, Rabu (11/3/2020). Ini merupakan salah satu agenda kunjungan  kenegaraan ke Indonesia mulai 10-13 Maret 2020.

Rombongan Kerajaan Belanda tiba di Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat kurang lebih pukul 11.00 WIB. Kedatangannya di komplek Kamandungan Lor atau Plataran Keben dinanti para putri Raja Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat di sisi regol atau gerbang.

Advertisement

Para putri raja yang nampak di sana antara lain GKR Mangkubumi, GKR Condrokirono, dan GKR Maduretno, dan GKR Bendoro. Nampak pula para menantu Raja, antara lain, KPH Wironegoro, KPH Purbodiningrat, dan KPH Yudonegoro.

Raja-Kerajaan-Belanda-b.jpg

Tampak Raja Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat, Sultan Hamengku Buwono X menyambut dengan pakaian kebesaran baju takwa surjan motif kembang warna merah muda. Sultan HB X juga memakai topi atau kuluk kebesaran Kanigoro.

Raja dan Ratu Belanda lantas bersama Sultan HB X berjalan menuju Gedong Jene, yang merupakan tempat biasa Raja untuk menerima tamu negara dan melakukan pertemuan tertutup.

Sekitar pukul 11.23 WIB rombongan Raja dan ratu Belanda dan Sultan menuju Bangsal Kencono. Mereka kemudian menyaksikan tari Beksan Lawung Alit- Lawung Jajar.

Sultan mengatakan kunjungan Raja Belanda Willem Alexander bersama Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti ke Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat, Rabu 11 Maret 2020 untuk napak tilas perjalanan sang ibu.

"Dulu kan beliau (Raja Belanda) pernah ikut ibunya, Ratu Beatrix, saat datang ke sini (Keraton). Tapi saat itu masih jadi pangeran, sekarang sudah jadi raja," ujar Sultan.

Sultan menuturkan saat masih pangeran, Raja Belanda juga sudah menyambangi beberapa daerah di Indonesia seperti Danau Toba hingga Kalimantan.

"Jadi beliau itu ke Indonesia melanjutkan perjalanan orang tua dan kakeknya," ujarnya.

Raja Belanda, ujar Sultan, merasa senang karena bisa kembali lagi kedua kali ke Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat setelah belasan tahun tak bersilaturahmi.

"Beliau senang bisa kembali kedua kalinya ke sini, dengan kedudukannya yang sudah berbeda, yakni sebagai raja yang didampingi ratunya," ujarnya.

Dalam kunjungan selama kurang lebih dua jam itu, Sultan menuturkan lebih banyak membicarakan kabar masing masing keluarga. Tak ada pembicaraan serius.

"Kalau sama saya ngobrol biasa. Tapi kalau sama Mangkubumi (putri sulung Sultan HB X) ya ngomong soal kerjasama," ujarnya.

Raja-Kerajaan-Belanda-c.jpg

Dalam kesempatan itu, Sultan mengatakan pihaknya sempat memberi cinderamata kepada Raja Belanda berupa kerajinan blangkon yang terbuat dari perak. Namun Sultan tak tahu apa yang diberikan Raja Belanda kepada Keraton.

"Aku ora ngrasake, wong ditutup (saya tak merasakan, orang bungkusannya ditutup)," katanya.

Dari Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat, Raja Belanda William Alexandre beserta Ratu Maxima Zorreguieta juga menyempatkan diri blusukan ke Kampung Cyber, Patehan, Kecamatan Keraton Kota Yogyakarta.

Di Kampung Cyber, Raja Belanda dan rombongan disambut Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti yang kemudian mendampinginya menyusuri jalan kecil di kampung yang satu komplek dengan obyek wisata Taman Sari itu.

Sejumlah aktivitas dilakukan dalam waktu singkat sekitar 30 menit kunjungan Raja Belanda itu.

Mulai berbelanja batik, menyambangi galeri seni dan berdialog ringan seputar keberadaan kampung itu.

Raja Belanda juga mendapatkan cinderamata unik berupa karikatur bergambar dirinya dengan sang ratu dari warga.

Selain itu Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti juga memberikannya miniatur Tugu Pal Putih serta kain batik asli dari Kota Yogyakarta.

Saat menerima berbagai cinderamata itu, Raja Belanda, Willem Alexander tak bisa menyembunyikan rasa gembiranya. Ia juga sempat mengucapkan terima kasih dalam bahasa Indonesia yang diikuti Ratu Maxima.

Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan kampung Cyber ini telah melalui berbagai seleksi sebelum Raja Belanda datang untuk berkunjung.

"Raja dan Ratu Belanda bisa melihat dinamika masyarakat khususnya Patehan yang memanfaatkan internet untuk menjajakan dagangannya," ujarnya.

Haryadi menuturkan kunjungan keluarga Kerajaan Belanda itu jelas besar maknanya bagi masyarakat. Berbagai potensi masyarakat di situ pun langsung mendapatkan apresiasi langsung dari sang raja.

"Kunjungan ini sangat bermakna untuk masyarakat untuk mengembangkan industri ini karena telah mendapatkan pengakuan langsung dari Raja Belanda," ujarnya.

Dalam kunjungannya, Raja Belanda menyampaikan kekagumannya dalam pemanfaaatan internet untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Haryadi berharap konsep kampung Cyber yang diterapkan oleh Patehan dapat diaplikasikan di kampung-kampung lain yang ada di Kota Yogyakarta.

"Raja Belanda mengatakan impressive, kepada masyarakat kampung Cyber dalam pemanfaatan internet untuk mendukung perekonomian," Haryadi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES