Peristiwa Nasional NKRI Lawan Corona

Unisula Ciptakan Chamber Disinfektan Bagi Tenaga Medis

Rabu, 01 April 2020 - 14:40 | 39.37k
Dosen pembimbing dan mahasiswa magister Teknik Elektro (MTE) Unisula yang menciptakan chamber disinfektan sedang berfoto bersama (FOTO: Istimewa)
Dosen pembimbing dan mahasiswa magister Teknik Elektro (MTE) Unisula yang menciptakan chamber disinfektan sedang berfoto bersama (FOTO: Istimewa)
FOKUS

NKRI Lawan Corona

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Di tengah kebutuhan disinfektan yang makin meningkat, mahasiswa dan dosen Magister Teknik Elektro (MTE) Unissula berhasil mengkreasi Chamber Disinfektan sebagai salah satu usaha menanggulangi wabah Covid-19. Alat tersebut diperuntukkan bagi tenaga kesehatan setelah menangani  pasien covid 19.

Arief Marwanto ST MEng PhD, selaku dosen pembimbing mahasiswa yang membuat chamber tersebut mengatakan bahwa alat tersebut digunakan terutama bagi tenaga medis yang menangani pasien corona. 

Advertisement

“Fungsi alat ini sebagai disinfectan bagi tenaga kesehatan yang akan dan setelah menangani pasien Covid-19. Dapat juga digunakan bagi orang yang akan masuk dan keluar ke fasilitas kantor, gedung, rumah sakit, sekolah, dan lainnya”, ungkapnya di kampus Kaligawe, Rabu (1/4/2020).

Arif pun kemudian menjelaskan cara kerja alat buah karya mahasiswa bimbingannya tersebut.

"Lantas bagaimana cara kerjanya? Orang masuk ke ruang alat tersebut kemudian dibaca oleh sensor, spraying langsung menyemprotkan disinfectan, begitu orang keluar maka sensor akan mematikan spraying secara otomatis," jelas Kaprodi MTE Unissula tersebut.

Lebih lanjut, Arif juga menjelaskan, saat ini pihaknya  sudah berhasil memproduksi satu set yang sudah diserahkan ke RS Wongso Negoro Semarang dan ditempatkan di Balai Diklat untuk ruang isolasi pasien Covid-19.

“Unit kedua sedang on progress, kami rencanakan untuk Rumah Sakit Sultan Agung, unit ketiga untuk Unissula dan unit keempat untuk Fakultas Teknologi Industri Unissula sendiri”, ungkapnya.

Saat ditanya harga dan kesiapan untuk produksi masal, ia menerangkan harga pembuatannya sekitar 3-4 juta per unit.

"Jika diperlukan kami bisa memproduksi secara masal dengan catatan ketersediaan materialnya di pasaran. Kami membuat untuk kemanusiaan, bukan untuk komersil. Kami tidak menjual, tetapi jika ada pesanan, dan bahan baku tersedia, insya Allah kami buatkan”, pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur
Sumber : TIMES Semarang

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES