Taman Budaya Raden Saleh Tutup, Seniman Semarang Tetap Berkreasi

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) untuk sementara terpaksa menutup kegiatan. Hal tersebut dilakukan guna mematuhi instruksi pemerintah pusat dan daerah untuk menghindari segala kegiatan yang menimbulkan kerumuman masa dan berkelompok.
Salah satu seniman TBRS, Bintang Alhuda mengatakan TBRS kini sepi dan bisa dikatakan lumpuh. Sebab, banyak kegiatan yang semula direncanakan terpaksa dibatalkan. Tak hanya itu, banyak seniman yang juga harus menggeser atau menunda pekerjaan mereka. Hal itu, menurutnya, mempengaruhi kondisi ekonomi para seniman.
Advertisement
"Sejak ada imbauan dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota, kegiatan di TBRS ditiadakan. Seperti wayang Ngesthi Pandawa, latihan-latihan teater, keroncong, dan lain-lain," ungkapnya, Minggu (5/4).
"Beberapa seniman sudah dijadwalkan terlibat di acara Semarang Night Carnival. Namun karena ditunda, jadi mereka bisa dikatakan kehilangan job," imbuhnya.
Akan tetapi dalam kondisi yang demikian, para seniman tetap berupaya berkesenian dan berkarya. Menurut Bintang, para seniman sejauh ini mencari alternatif untuk tetap berkarya yakni dengan melakukan aktivitas seni dari rumah atau Art From Home (AFH).
"Ada yang tetap melukis. Ada yang baru-baru ini menulis buku dan sudah diterbitkan. Saya kira mereka akan tetap menjaga berkesenian dalam situasi saat ini, meski tidak di TBRS," tambahnya.
Seniman TBRS lain, Widyo Babahe Leksono mengakui jika banyak seniman yang kehilangan job di bulan Maret.
"Sekolah libur, jadi jadwal melatih dan mengisi acara dibatalkan. Begitu juga agenda-agenda di beberapa event dan instansi," katanya.
Ia menambahkan, TBRS kini cenderung sepi. Tak seperti biasanya. Namun, masih ada beberapa seniman yang datang dan mengadakan acara kecil-kecilan untuk menghibur diri.
"Kadang-kadang masih ada yang ke TBRS untuk sekadar bersua atau bermusik kecil-kecilan. Tapi tetap menerapkan physical distancing. Jadi seniman tetap berkarya, baik dari rumah maupun dengan kondisi yang terbatas," tutupnya.
TBRS akan kembali membuka aktivitasnya jika kondisi kembali normal dan pemerintah telah memberi imbauan untuk tidak lagi melakukan pembatasan terhadap kegiatan-kegiatan yang mengharuskan adanya keramaian. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
Sumber | : TIMES Semarang |