8.000-an Pemudik Masuk Sukoharjo, Warga Diminta Waspada

TIMESINDONESIA, SUKOHARJO – Di tengah pandemi corona, ribuan pemudik dari berbagai kota tiba di Kabupaten Sukoharjo. Hal tersebut disampaikan juru bicara (jubir) pencegahan penanganan Covid-19 drg. Gani Suharto saat konferensi pers di Gedung Menara Wijaya.

Menurut data pemudik di Sukoharjo pertanggal (3/4/2020) tercatat ada 8.207 orang. Dengan rincian di Kecamatan Sukoharjo 716 orang, Bendosari 796, Tawangsari 1.059, Polokarto 418, Mojolaban 245.

Sementara di Kecamatan Weru 1.411 orang, Bulu 1.428, Grogol 217, Kartasura 737, Baki 135, Nguter 801, dan Gatak 244 orang.

Menurut Gani, angka tersebut diperkirakan meningkat mengingat belum ada larangan mudik.

"Karena memang faktanya skala nasional belum dilarang, hanya diimbau untuk tidak mudik," terang Gani.

Sehingga  Gani berharap masyarakat benar-benar menaati imbauan dari pemerintah tersebut. Pasalnya jika tidak, kemungkinan besar penyebaran covid-19 akan semakin meningkat.

"Supaya beban di daerah ini tidak berat. Karena kalau banyak yang mudik seperti ini akan membuat cemas tim medis," ujar Gani.

Pasalnya, ruang isolasi di RSUD Ir Soekarno Sukoharjo sendiri hanya dapat menampung 33 pasien. Sedangkan saat ini sudah ada 25 pasien yang dirawat. Sehingga hanya sisa 8 tempat tidur.

"Kalau nanti banyak yang masuk kami juga kewalahan dengan ruangannya. Belum juga keterbatasan dokter di RSUD Ir. Soekarno, dokter paru hanya 13 orang," ungkap Gani menjelaskan soal pemudik di tengah pandemi corona. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement