Seperti Zaman Walisongo, Azan Pitu Berkumandang untuk Usir Wabah Corona

TIMESINDONESIA, CIREBON – Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Cirebon, Jawa Barat menggelar tradisi Azan Pitu atau azan yang dikumandangkan oleh tujuh orang, demi mengusir wabah virus Corona atau Covid-19 dari Indonesia, pada Kamis (9/4/2020) malam.
Pertama-tama, mereka mengadakan doa-doa dan tawasulan terlebih dahulu di Masjid Agung Sang Cipta Rasa Kota Cirebon. Kemudian, mengumandangkan Azan Pitu oleh tujuh orang muazin. Setelah itu, mereka keliling kota menggunakan mobil pick up terbuka menuju empat titik perbatasan Kota Cirebon, untuk mengumandangkan azan.
Advertisement
Dinginnya malam, tak menyurutkan mereka untuk berkeliling mengumandangkan azan. Selain azan, mereka juga tetap sambil melafalkan doa-doa serta tawasulan, agar wabah Covid-19 ini bisa cepat berlalu.
Djumhur selaku Penghulu Keraton Kesepuhan dan Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Azan Pitu bertujuan sebagai penolak bala, wabah penyakit, sihir, dan sebagainya, yang sudah ada sejak zaman Sunan Gunung Jati.
"Kita sudah dapat restu dari Sultan, karena ini adalah adat dan tradisi yang dilakukan oleh para Wali," ujarnya, Kamis (9/4/2020).
Dalam sejarahnya, Azan Pitu pertama kali dikumandangkan ketika era Sunan Gunung Jati. Saat itu, wilayah Cirebon sedang terkena wabah cacar. Bahkan istri Sunan Gunung Jati, Nyi Mas Pakungwati, ikut terkena cacar.
Setelah memohon doa, Sunan Gunung Jati akhirnya memerintahkan tujuh orang muazin untuk mengumandangkan azan sekaligus di Masjid Agung Sang Cipta Rasa.
Ternyata, azan tersebut membuat Menjangan Wulung, yang bersembunyi di balik memolo Masjid Agung Sang Cipta Rasa, menjadi terpental akibat azan tersebut. Menjangan Wulung itulah yang membuat wabah cacar di Cirebon.
Setelah itu, wabah cacar menjadi hilang dari Cirebon. Tradisi azan yang kini disebut sebagai Azan Pitu tersebut akhirnya tetap dipertahankan, dan dikumandangkan ketika Solat Jumat saja. Karena diyakini azan tersebut bisa menolak bala.
Dan kini, di tengah wabah Corona, Azan Pitu kembali dikumandangkan, walaupun bukan ketika solat Jumat. Tujuannya agar wabah Corona ini bisa segera berlalu.
"Semoga wabah ini bisa berlalu setelah dikumandangkan Azan Pitu, seperti yang dilakukan oleh Sunan Gunung Jati," harap Djumhur. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |
Sumber | : TIMES Cirebon |