Peristiwa Nasional NKRI Lawan Corona

Masyarakat Diminta Jujur Saat Berobat, RSUD 45 Kuningan: Jujur atau Dipidana

Selasa, 21 April 2020 - 23:19 | 69.86k
Wakil Direktur RSUD 45 Kabupaten Kuningan dr Zaenal Arifin saat ditemui di RSUD 45 Kuningan. (Foto: Oon Mujahidin/TIMES Indonesia)
Wakil Direktur RSUD 45 Kabupaten Kuningan dr Zaenal Arifin saat ditemui di RSUD 45 Kuningan. (Foto: Oon Mujahidin/TIMES Indonesia)
FOKUS

NKRI Lawan Corona

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, KUNINGAN – Wakil Direktur RSUD 45 Kabupaten Kuningan Jawa Barat dr Zaenal Arifin mengungkapkan salah satu kendala tim medis yakni adanya warga maupun keluarga pasien yang tidak jujur saat berobat atau menjalani pemeriksaan medis.

Terlebih, saat yamg bersangkutan tidak mengakui riwayat aktifitas dirinya pernah atau datang dari daerah zona merah dan kontak dengan Orang Dalam Pemantauan maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Advertisement

"Adanya ketidakjujuran dari masyarakat atau pasien, jelas ini bisa menjadi bumerang bagi tim medis. Bahkan, bukan hanya tim medis saja tapi bagi orang-orang di sekitarnya," terang Zaenal saat ditemui di RSUD 45, Selasa (21/04/2020). 

DIa menuturkan, jika ada pasien yang berbohong dan membuat orang lain terpapar penyakit, maka hukumannya adalah pidana.

"Seseorang yang membuat orang lain terpapar penyakit dan atau menghalangi pelaksanaan penanggulangan wabah baik itu secara sengaja maupun alpa, maka dapat dikatakan telah melakukan perbuatan yang digolongkan sebagai tindak pidana" tuturnya.

Adapun pasal-pasal yang dikenakan, diantaranya Pasal 351-355 KUHP, Pasal 155 RUU Kesehatan, Pasal 93 UU No.6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan, Pasal 202-205 KUHP dan Pasal 14 UU No.4 Tahun 1984.

Mengantisipasi adanya fenomena tersebut ini, Zaenal menyarankan agar masyarakat yang pulang kampung atau datang dari wilayah zona merah diberi tanda pengenal pada saat masuk ke wilayah Kuningan atau di daerah perbatasan.

"Misal, tanda pengenalnya cukup seperti waktu Pilkada. Pakai tanda tinta yang tidak mudah dihapus selama beberapa hari. Dan, mudah dilihat orang banyak. Sehingga dengan demikian, yang bersangkutan juga bisa mawas diri. Kan orang sekitarnya pada tahu begitupun teman-teman tenaga medis," jelasnya. 

Dia menegaskan menghadapi Covid-19 ini perlu kerja sama dan kesadaran semua pihak. Dan tidak saling berpangku tangan. Karena, ini menyangkut nyawa manusia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES