Peristiwa Nasional

WALHI Jatim Sebut Proyek Geothermal di Ijen Sangat Membahayakan Lingkungan

Senin, 27 April 2020 - 20:59 | 201.92k
Semburan asap dari titik pengeboran panas bumi PT Medco Cahaya Geothermal di Blawan Ijen Kabupaten Bondowoso Jawa Timur (Foto: Screenshot video).
Semburan asap dari titik pengeboran panas bumi PT Medco Cahaya Geothermal di Blawan Ijen Kabupaten Bondowoso Jawa Timur (Foto: Screenshot video).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Organisasi lingkungan hidup. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Timur menyebutkan, bahwa pengeboran panas bumi (geothermal), di Blawan Ijen Bondowoso Jawa Timur sangat berbahaya bagi lingkungan. 

"Geothermal termasuk pembangunan yang punya resiko tinggi. Apalagi dia dikerjakan di wilayah-wilayah seperti kawasan hutan dan hulu sungai, yang punya nilai penting secara ekologis," kata Direktur WALHI Jatim, Rere Christanto.

Advertisement

Dia membeberkan beberapa contoh kerusakan akibat geothermal. Misanya di Dieng, ledakan proyek geothermal mengakibatkan setidaknya 6 orang luka-luka. Di Baturaden, geothermal menyebabkan banjir yang merusak DAS. 

Selanjutnya di Mataloko, NTT geothermal menyebabkan semburan liar gas bercampur air di ladang warga. Menyebabkan kerusakan pertanian, dan atap-atap seng warga sekitar berkarat dengan cepat. 

"Di Basel (Swiss) dan Pohang (Korsel), geothermal menyebabkan gempa bumi yang menyebabkan warga dievakuasi. Di Selandia baru geothermal menyebabkan geyser (sumber air) mengering dengan cepat," terangnya Senin (27/4/2020).

Menurutnya, seharusnya pihak PT  Medco Cahaya Geothermal (MCG) sebelum memulai sebuah proyek menyertakan partisipasi masyarakat dengan informasi yang terbuka. Tentang ancaman dan dampak yang mungkin bisa ditimbulkan oleh sebuah proyek geothermal. 

"Kita mengenalnya dengan prinsip FPIC (free prior informed consent)," katanya saat dikonfirmasi TIMES Indonesia.

Dia juga mempertanyakan eksploitasi panas bumi di Ijen. Mengingat kata dia, rasio elektrifikasi di Jawa Timur  sudah 98,6 persen. Artinya daerah yang belum dialiri listrik kurang dari 2 persen. 

Jadi kata dia, pembangunan pembangkit listrik baru tidak benar-benar dibutuhkan masyarakat Jatim. "Kalau kebutuhan listriknya tidak tinggi. Mengapa harus mengorbankan keselamatan masyarakat, dengan pendirian pembangkit yang punya potensi bencana," katanya.

Pengeboran panas bumi di Blawan Ijen dilakukan PT Medco Cahaya Geothermal (MCG), yang merupakan perusahaan patungan antara PT Medco Power Indonesia dan PT Ormat 
Geothermal Power.

Kemarin, Minggu (26/4/2020) sempat terjadi ledakan dan semburan uap. Namun pihak PT memastikan bahwa itu tak berbahaya. Meski demikian, warga setempat sempat dibuat panik dan berhamburan keluar dari rumah masing-masing. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Adhitya Hendra
Sumber : TIMES Bondowoso

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES