Peristiwa Nasional

Di Tengah Pandemi Corona, Petani di Banyuwangi Panen Raya Padi

Rabu, 29 April 2020 - 13:57 | 104.21k
Petani di Banyuwangi membawa gabah hasil panen (Foto : RIzki Alfian/TIMESIndonesia)
Petani di Banyuwangi membawa gabah hasil panen (Foto : RIzki Alfian/TIMESIndonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Kabar gembira datang dari petani di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Ditengah pandemi virus Corona (Covid-19) para petani di sejumlah desa di ujung timur Pulau Jawa mulai panen raya padi.

Seperti para petani di Desa Tegalsari, Kecamatan Tegalsari. Mereka mengaku sudah mulai memanen padi sejak empat hari lalu.

Advertisement

“Alhamdulilah, bersyukur sudah mulai panen,” ungkap Eko, salah satu petani kepada TIMESIndonesia, Rabu (29/4/2020).

Eko mengatakan, dirinya bersama petani lain menanam padi pada bulan Januari 2020 lalu. Menurut Eko, gabah hasil panen tersebut akan dijual kepada para tengkulak, sisanya disimpan dan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

“Setiap panen memang selalu kita jual. Kalau disimpan semua ya kita tidak ada pemasukan. Sedangkan kita juga harus bayar obat pertanian dan lain-lain,” katanya.

Hal senada dikatakan oleh Jaswadi, petani asal Desa Kebaman, Kecamatan Srono. Dia mengaku hasil panen padi dari sawahnya juga dijual kepada tengkulak untuk mengganti biaya perawatan selama musim tanam.

“Sekarang harga gabar Rp 4500 per kilogram,” ungkap Jaswadi.

Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Ilham Juanda mengatakan, bulan April dan Mei 2020 merupakan musim panen padi. Sehingga tidak heran jika saat ini banyak petani yang sudah memanen padi.

“Diperkirakan puncak panen raya di Banyuwangi pada Mei bulan depan dengan luas panen padi 16.135 hektar dan produksi gabah 106.927 ton ,” ujar Ilham.

Kata Ilham, tahun ini luasan panen padi dan produksi gabah petani lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2019 kemarin. “Tahun lalu luasan panen padi 15.521 hektar dengan produksi gabah mencapai 102.268 ton,” terang Ilham.

Menurut Ilham, produksi gabah di bumi Blambangan masih aman dan surplus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Banyuwangi. Dalam satu tahun, produksi gabah rata-rata 828.000 ton.

Ilham mengimbau, di tengah pandemi Covid-19 ini para petani bisa menyisihkan gabah hasil panennya di lumbung padi pribadi. Sebab hal tersebut bisa menjadi cadangan pangan bagi mereka ditengah wabah virus Corona ini.

“Kami juga ingatkan kepada para petani agar tetap menjalankan protap kesehatan pencegahan Covid-19. Seperti menggunakan masker, menghindari kerumanan, menjaga kebersihan badan hingga menjaga jarak atau physical distancing,” tutur Ilham. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Adhitya Hendra
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES