Peristiwa Nasional Surga Ramadhan

Inilah Ciri-Ciri Malam Lailatul Qadar Berdasarkan Hadits

Rabu, 13 Mei 2020 - 23:05 | 174.94k
Ilustrasi Lailatul Qadar. (Grafis: TIMES Indonesia)
Ilustrasi Lailatul Qadar. (Grafis: TIMES Indonesia)
FOKUS

Surga Ramadhan

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTAMalam Lailatul Qadar tentu menjadi malam yang amat dicari setiap muslim di bulan Ramadhan. Meski tidak dapat ditemukan secara pasti, Nabi Muhammad SAW telah menjelaskan tentang tanda-tanda malam lailatul qadar melalui sabdanya.

Menurut Al-Imam Ath-Tabrani, Al-Mu’jam Al-Kabir jilid 22 halaman 59 dengan sanad hasan, yang dijelaskan Ustadz Ahmad Sarwat dalam rumah fiqih, terdapat sejumlah hadis yang menjelaskan tentang Malam Lailatul Qadar. Ciri-ciri atau tanda malam Lailatul Qadar sebagai berikut

Advertisement

1. Udara dan suasana pagi yang tenang

Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda:

“Lailatul Qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah.”

2. Cahaya mentari redup

Menurut hadist Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

“Keesokan hari malam Qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan,” (HR. Muslim)

3. Terkadang terbawa dalam mimpi

Kemudian, sahabat Ibnu Umar juga menyampaikan bahwa Malam Lailatul Qadar bisa ditemukan di seminggu akhir bulan Ramadan.

“Dari sahabat Ibnu Umar radliyallahu’anhuma bahwa beberapa orang dari sahabat Nabi saw diperlihatkan malam Qadar dalam mimpi (oleh Allah SWT) pada 7 malam terakhir (Ramadhan)

kemudian Rasulullah saw berkata,”Aku melihat bahwa mimpi kalian (tentang lailatul Qadar) terjadi pada 7 malam terakhir. Maka barang siapa yang mau mencarinya maka carilah pada 7 malam terakhir,”(HR Muslim)

4. Bulan nampak separuh bulatan

Ada juga riwayat menyebutkan bahwa malam itu bulan nampak separuh bulatan

Abu Hurairah radliyallahuanhu berkata, ”Kami pernah berdiskusi tentang lailatul Qadar di sisi Rasulullah SAW, beliau berkata, “Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan,” (HR. Muslim)

5. Malam dengan ciri tertentu

Ciri yang lain dari malam Qadar adalah malam itu terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan). Dasarnya adalah hadits Ubadah bin Shamit radhiyallahuanhu berikut ini :

“Malam itu adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin dan tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya. Dan sesungguhnya, tanda Lailatul Qadar adalah matahari di pagi harinya terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan tidak pula dihalalkan bagi setan untuk keluar bersama matahari pagi itu,” (HR. Ahmad).

Juga ada hadits yang senada dari hadits Watsilah bin al-Asqa’ dari Rasulullah SAW::

“Lailatu-Qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan),” (HR. At-Thabrani)

6. Lezatnya ibadah

Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa ciri malam Qadar adalah bila orang-orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam-malam lainnya.

Namun, dari sekian banyak riwayat yang menunjukkan bahwa Malam Lailatul Qadar ini mempunyai tanda dan alamat yang bisa diketahui dan dirasakan, tidak berarti bahwa setiap orang dapat mengetahui dan merasakannya. Seorang muslim yang menghidupkan malam-malam Ramadhannya, memungkinkan baginya mendapatkan malam Qadar itu tanpa ia ketahui tanda malam mulia tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES