Peristiwa Nasional Bencana Nasional Covid-19

Pusat Perbelanjaan Makin Ramai, Pasien Positif Covid-19 di Semarang Bertambah 17 Orang

Jumat, 22 Mei 2020 - 13:48 | 22.88k
Pusat perbelanjaan di Kota Semarang yang makin ramai pengunjung, situasi seperti inj berpotensi terjadi penularan covid-19. (foto: Mushonifin/TIMES Indonesia)
Pusat perbelanjaan di Kota Semarang yang makin ramai pengunjung, situasi seperti inj berpotensi terjadi penularan covid-19. (foto: Mushonifin/TIMES Indonesia)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Akibat semakin ramainya pusat-pusat perbelanjaan di Kota Semarang, Jawa Tengah dalam dua hari terakhir ini pasien covid-19 bertambah 17 orang. Temuan ini ditemukan setelah Pemkot Semarang masif melakukan skrining cek Covid-19, baik melalui rapid test dan swab test di beberapa pasar, mal, dan tempat publik lainnya yang akhir-akhir ini makin ramai menjelang lebaran.

Dengan tambahan ini 17 orang ini maka kini total pasien positif menjadi 57 kasus. Adapun yang sembuh sebanyak sembilan pasien.

Adanya tambah 17 pasien positif ini disampaikan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi usai rapat bersama Forkopimda, di Markas Kodim 0733/BS Semarang Kamis (21/5/2020) malam.

“Pasien positif bertambah 17 orang dalam dua hari terkahir ini. Jadi kini totalnya jadi 57 orang. Tambahan 17 orang ini berasal dari tiga klaster baru, yakni  klaster Rumah Sakit,  pasar dan salah satu tempat pendidikan,” kata Hendi.

Pusat-perbelanjaan-b.jpg

Temuan 17 kasus positif baru, kata Hendrar, setelah upaya Pemkot Semarang masif melakukan skrining cek Covid-19, baik melalui rapid test dan swab test di beberapa pasar, mal, dan tempat publik lainnya.

“Angka PDP juga sempat meningkat karena salah satu pasar di swab yang hasilnya reaktif,” katanya.

Hendi tidak merinci tentang identitas 17 orang itu, serta klaster yang dimaksud. Namun demikian, dia berharap agar masyarakat semakin paham bahwa situasi seperti ini adalah untuk meningkatkan disiplin SOP kesehatan.

Dalam rapat yang dimulai sekitar pukul 20.00 tersebut juga dilakukan sejumlah evaluasi, terutama menyoroti adanya lonjakan aktifitas masyarakat selama dua hari kebelakang, jelang hari raya Idul Fitri dan juga penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di Kota Semarang.

Dengan dasar penambahan pasien positif ini, tambah Walikota, penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) akan diperpanjang sampai 14 hari ke depan. Perpanjangan itu efektif mulai 25 Mei sampai 7 Juni mendatang. PKM tahap pertama yang berlaku sebulan baru akan berakhir 24 Mei mendatang.

Hanya saja, PKM di perpanjang, namun untuk kegiatan masyarakat di sektor informal seperti PKL, waktunya berjualannya diperpanjang sampai pukul 21.00 dari sebelumnya tutup pukul 20.00. Kelonggaran itu juga berlaku untuk mal dan restoran.

“Sehingga dengan harapan, perlahan membiasakan warga semarang berdampingan dengan Covid-19. Kita belum berani melepas secara total karena kita tahu akhir-akhir ini masyarakat seakan lupa ada pandemi, mereka cukup banyak di jalanan di mal, ke pasar untuk untuk persiapan lebaran,” kata Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES