Peristiwa Nasional NKRI Lawan Corona

Perawat Covid-19 Banjarnegara: Sejam Pakai Hazmat Rasanya 'Byar Pet'

Selasa, 26 Mei 2020 - 07:44 | 57.60k
Dua perawat di rumah singgah pasien Covid-19 Puskesmas Sigaluh 1. (FOTO: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)
Dua perawat di rumah singgah pasien Covid-19 Puskesmas Sigaluh 1. (FOTO: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)
FOKUS

NKRI Lawan Corona

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Jika #IndonesiaTerserah terus menggema, itu adalah sebuah ungkapan dari sebuah kekecewaan yang harus disadari oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini karena perjuangan tenaga medis sebagai garda terdepan penanganan Covid-19 tidak mudah. Selain rawan tertular virus dari pasien, tenaga medis juga penuh perjuangan saat menggunakan baju Hazmat

TIMES Indonesia sempat berbincan-bincang dengan dua perawat di Rumah Singah Covid-19 di Gedung Baru Puskesmas Sigaluh 1 Banjarnegara. Sebut saja Ny Intan dan Ny Dewi, keduanya bekerja di Puskesmas Banjarmangu.

Advertisement

Pada hari itu (Sabtu 23/5/2020) keduanya sedang melaksanakan tugas piket jaga di Rumah Singgah di Gedung Baru Puskesmas Sigaluh 1.

Perawat-Covid-Banjarnegara-a.jpg

Keduanya all out dan berusaha menunaikan tugas dengan baik dan profesional dalam memberikan pelayanan terhadap pasien PDP Covid-19. Mereka juga tetap memberikan semangat pada pasien yang sudah menurum rasio psikologisnya agar tetap bersemangat pada masa masa pemulihan. 

Keduanya menuturkan, tidak nyaman menggunakan baju APD (Hazmat). Rasanya panas dan pengap. "Kita pakai sejam saja sudah panas dan 'byar pet' apalagi lama," tutur keduanya.

Perawat-Covid-Banjarnegara-b.jpg

Meski tidak nyaman, mereka harus tetap memakainya karena penanganan Covid-19 harus sesuai SOP yang telah ditetapkan. Baju Hazmat ini sebagai pelindung diri para tenaga medis untuk mencegah penularan virus Corona atau Covid-19. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES