Masuki Era New Normal, Begini Skenario Santri Kembali ke Pesantren

TIMESINDONESIA, MALANG – Memasuki era normal baru atau new normal, Dinas Pendidikan Jawa Timur menyiapkan skenario santri kembali ke pesantren. H+7 adalah rata-rata masa berakhirnya libur pesantren.
Sebelumnya kembalinya santri ke pesantren masing-masing, pengurus pesantren diberikan waktu untuk menyiapkan fasilitas pelaksanaan protokol kesehatan di pesantren.
Advertisement
Misalnya, tempat cuci tangan, hand sanitizer, penataan ruang kelas, penyemprotan disinfektan, pengaturan jadwal kegiatan belajar mengajar serta jam pelajaran/pengajian.
Saat kembali ke pesantren, santri wajib menunjukkan surat keterangan telah melakukan isolasi mandiri orang tua atau ketua RT setempat. Isolasi mandiri membutuhkan waktu 14 hari.
Protokol kesehatan umum pesantren diantaranya melakukan skrining kesehatan bagi pengasuh, ustadz/ustadzah, karyawan dan santri untuk memastikan kondisi kesehatannya tidak berpotensi untuk menularkan atau tertular Covid-19.
Pesantren juga menyiapkan media sosialisasi dan edukasi pencegahan Covid-19 untuk warga pesantren serta mengajak warga pesantren untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Protokol kesehatan santri berangkat dari rumah menuju ke pesantren sebagai berikut:
1. Sebelum berangkat ke pesantren, orang tua memastikan bahwa santri dalam kondisi sehat (suhu badan normal, tidak batuk, pilek, gangguan kulit, mata, muntah, diare, tidak selera makan atau keluhan lain).
2. Pakaian yang dikenakan dan peralatan pribadi yang dibawa dalam kondisi bersih
3. Mengenakan Masker
4. Jika menggunakan kendaraan umum/antar jemput roda 4, tetap menerapkan prinsip jaga jarak, dan tidak
menggunakan kendaraan umum roda 2 (ojek)
5. Jika menggunakan roda 2 milik pribadi atau keluarga dan berboncengan harus dalam satu keluarga (satu Kartu Keluarga)
6. Dari rumah langsung menuju ke pesantren (tidak mampir-mampir)
7. Sampai di pesantren dilaksanakan pemeriksaan oleh petugas yang ditunjuk mulai suhu tubuh, kelengkapan masker dan dilanjutkan dengan cuci tangan atau pemakaian hand sanitizer
8. Pengantar dan penjemput berhenti di lokasi yang ditentukan dan di luar pesantren, serta dilarang menunggu atau berkerumun selama mengantar atau menjemput.
Demikian skenario yang dirancang Dinas Pendidikan Jawa Timur menyiapkan fase normal baru atau new normal pasca pandemi Covid-19 untuk santri sebelum kembali ke pesantren. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
Sumber | : TIMES Malang |