Berkenalan dengan Kucing Emas, Satwa Langka yang Eksotis

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pernahkah Anda mendengar hewan bernama kucing emas? Kucing ini sedang hangat diperbincangkan karena terjerat perangkap babi di Sungai Daerah, Nagari Pauh, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Meski namanya kucing, namun postur tubuh kucing emas jauh lebih besar jika dibandingkan kucing rumahan. Bahkan bagi sebagian orang yang tak paham, kucing emas sering dikira anakan harimau.
Advertisement
Ya kucing emas (Catopuma Temminckii) memang masih satu famili dengan harimau, yaitu Felidae.
Warna bulu kucing emas tak melulu emas, namun cukup bervariatif. Seperti emas kecoklatan, coklat, hitam, merah rubah, dan abu-abu. Sedangkan kucing emas Asia punya ciri khas dengan warna garis putih dan hitam memanjang dari mata hingga lehernya. Bawah perut, kaki bagian dalam, dan bawah ekor berwarna putih.
Satwa langka yang eksotis ini dapat dijumpai di wilayah tropis dan subtropis di Asia barat daya, mulai dari China dan India hingga Semenanjung Melayu, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.
Mereka biasanya hidup di ketinggian 1.100 hingga 3.738 meter di atas permukaan laut (mdpl), menempati padang rumput dan kebun.
Lembaga internasional untuk konservasi alam atau IUCN menyatakan bahwa kucing emas statusnya Near Threatened atau rentan punah. Selain karena habitatnya yang terganggu, perburuan juga menjadi penyebab menipisnya populasi kucing emas.
Sebagian orang percaya tulang kucing emas dapat digunakan untuk pengobatan. Sedangkan dagingnya punya rasa yang sangat lezat. Seperti harimau, kulit kucing emas juga diperdagangkan secara ilegal di pasar gelap. Bahkan ada mitos yang menyebutkan dengan membakar satu helai bulu kucing emas bisa mengusir harimau.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dhina Chahyanti |
Publisher | : Sholihin Nur |