Mengutip Humor Gus Dur, Pria di Maluku Utara Diperiksa Polisi

TIMESINDONESIA, KEPULAUAN SULA – Sosial media digemparkan oleh seorang pria bernama Ismail Ahmad (41) warga Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara, tak menyangka diperiksa polisi gara-gara mengutip humor Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang sebenarnya tidak asing di telinga masyarakat.
Kejadian bermula ketika Ismail Ahmad mengunggah humor Gus Dur yang menyindir kepolisian. "Hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: patung polisi, polisi tidur, dan Jenderal Hoegeng," tulis Ismail di akun Facebook-nya seperti yang dikutip dari Tirto.
Advertisement
Hal tersebut ditulis oleh Ismail Ahmad karena merasa kutipan tersebut lucu dan menginspirasi. "Buat jadi pelajaran saya. Buat saya dan semua kalau posting itu kutip saja, saya rasa belum aman," ujarnya.
Ismail Ahmad mengungkapkan bahwa unggahan tersebut dia lakukan dengan spontan tanpa ada unsur untuk merendahkan institusi Polri. Apalagi menurutnya dia juga paham siapa Jenderal Hoegeng Imam Santoso. Hoegeng merupakan Kapolri ke-5 sejak proklamasi Indonesia periode 1968-1971. Ia dikenal sebagai polisi antikorupsi dan hidup tanpa bermewah-mewahan.
"Ditanya postingan itu maksudnya apa? Tujuannya apa? Ya saya cerita saya kan kutip dari guyonan Gus Dur aja, enggak ada maksud apa-apa," kata Ismail.
Ismail sendiri dua kali dipanggil polisi. Setelah pukul 17.00 diperbolehkan pulang, setengah jam kemudian dia kembali dipanggil untuk diperiksa penyelidik dan keterangannya dimasukkan ke dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Pemeriksaan ini baru selesai pada pukul 21.00.
Akhirnya, Ismail diminta untuk menyampaikan permintaan maaf kepada Polri melalui konferensi pers pada Selasa (16/6/2020) lalu. Ismail sendiri menyanggupi permintaan itu karena ia memang tak ingin ada pihak yang tersinggung atas statusnya itu.
"Kalau saya bersalah atau menyinggung instansi ya saya minta maaf," kata dia.
Menanggapi kasus tersebut, Kapolres Kepulauan Sula, AKBP Muhammad Irvan menyatakan pemanggilan Ismail Ahmad, pengunggah guyonan Gus Dur di media sosial, hanya untuk klarifikasi perkara.
“Yang bersangkutan kami panggil untuk klarifikasi tentang niat atau mens rea mengunggah hal tersebut," kata Irvan yang dikutip TIMES Indonesia dari Tirto.
Berdasar pemeriksaan, motif Ismail yakni hanya iseng saja dan suka mengutip pernyataan tokoh. “Dan yang bersangkutan minta maaf jika hal tersebut menyinggung institusi Polri, sehingga kami adakan press release untuk (Ismail) minta maaf. Sebagai pembelajaran di masyarakat agar lebih bijak di media sosial, setelah itu yang bersangkutan pulang," jelas Irvan.
Almarhum Gus Dur sendiri semasa hidupnya memang suka melontarkan humor. Publik juga sempat dibuat kaget sewaktu ada pernyataan bahwa pelatih Korea Selatan di Piala Dunia 2002 berasal dari NU, setelah ditelusuri memang benar bernama Guus Hiddink. Kata Gus sendiri adalah sebutan untuk anak-anak Kiai di Pondok Pesantren. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |