Peristiwa Nasional New Normal Life 2020

Pondok Pesantren di Banyuwangi Kembali Aktifkan Kegiatan Belajar

Kamis, 18 Juni 2020 - 12:37 | 111.83k
Suasana screening santri di Ponpes Miftahul Ulum. (FOTO: KH Hayatul Ikhsan for TIMES Indonesia)
Suasana screening santri di Ponpes Miftahul Ulum. (FOTO: KH Hayatul Ikhsan for TIMES Indonesia)
FOKUS

New Normal Life 2020

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Kegiatan pondok pesantren di Banyuwangi, Jawa Timur mulai aktif kembali. Sebelum memasuki lingkungan ponoes, santri dan para orang tua diwajibkan melalui proses screening Covid-19 secara ketat.

Salah satu ponpes yang melakukan screening tersebut adalah pondok pesantren Miftahul Ulum, di Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo.

Advertisement

Ponpes-Miftahul-Ulum-2.jpg

Mulai pengecekan suhu tubuh, disinfektasi hingga pemberlakuan protokol wajib dalam kehidupan sehari-hari pun harus diterapkan. Hal ini untuk mencegah terjadinya klaster baru di kalangan pesantren.

Pengasuh Ponpes Miftahul Ulum, KH Hayatul Ikhsan menjelaskan, penerapan protokol kesehatan super ketat ini sengaja dilakukan. Tujuannya agar kehidupan para santri di lingkungan tersebut terjauhkan dari resiko terinfeksi virus corona.

“Santri diwajibkan memakai masker di lingkungan pesantren, mencuci tangan, melewati bilik sterilisasi, tas dan barang bawaan dijemur di bawah terik matahari dan disemprot cairan disinfektan,” katanya, Kamis (18/6/2020).

Setelah melewati fase screening tersebut, barulah santri diizinkan masuk. Setelah itu, petugas melakukan pengecekan suhu tubuh sembari melakukan pengecekan riwayat bepergian. Pemeriksaan surat sehat dari fasilitas kesehatan pun juga wajib disertakan.

Ponpes-Miftahul-Ulum-3.jpg

Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, para santri terlebih dulu diberikan sosialisasi aturan masuk asrama. Tentunya sosialisasi ini dilakukan dengan tetap menerapkan protokol physical distancing.

Kiai Hayat menjelasakan, santri yang akan datang masuk ke pondok pesantren diatur dengan sistem bergelombang. Baik santri laki-laki maupun perempuan diatur pada hari yang berbeda. Dari santri lokal maupun luar daerah juga turut dibedakan.

“Sudah kita atur secara bertahap dalam beberapa gelombang. Sebelum masuk pondok, para santri diwajibkan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumah masing-masing sesuai dengan instruksi pengurus pesantren,” kata pria yang juga sebagai Wakil Rais Syuriyah PCNU Banyuwangi ini.

Sementara itu, Kapolsek Wongsorejo, AKP Kusmin menambahkan bahwa tim Satgas Penanganan COVID-19 Kecamatan Wongsorejo turut serta dalam kegiatan screening tersebut. Yakni, dengan menurunkan tim medis dari Pusksesmas setempat.

"Pihak pengasuh pondok pesantren sudah siap menerima santri, baik dari lokal Banyuwangi maupun luar daerah. Tentunya harus sesuai protokol kesehatan, sejauh ini prosesnya berjalan lancar dan tertib,” katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES