Tujuh Karyawan BRI Kanwil Malang Positif Covid-19, Protokol Kesehatan Diperketat

TIMESINDONESIA, MALANG – BRI Kantor Wilayah Malang memastikan informasi 30 karyawan positif Covid-19 tidak benar, seperti pesan berantai yang beredar di media sosial. Pihaknya mengkonfirmasi ada tujuh orang karyawan di kantornya yang positif Covid-19 setelah menjalani tes swab. 

Wali Kota Malang, Sutiaji, menyampaikan awal mula kasus ini adanya seorang pegawai BRI Kanwil Malang yang positif Covid-19. Pasien ini punya riwayat komorbid atau penyakit penyerta.

Advertisement

Dari tujuh orang positif, 1 meninggal dunia dan sisanya menjalin isolasi mandiri di suatu tempat.

“Tapi bisa jadi juga yang meninggal dunia ini korban tertular OTG. Karena dia ini ternyata sudah punya komorbid yang rawan imunnya, lalu dia punya risiko tinggi. Masih belum pasti," kata Sutiaji.

Pemimpin Wilayah BRI Malang Prasetya Sayekti memastikan pelayanan dan operasional di kantornya tetap berjalan normal. Namun protokol Covid-19 diperketat kembali.

"Sementara waktu, layanan kepada nasabah kami pindahkan ke gedung baru yang terletak di alamat yang sama. Kami berkomitmen untuk tetap memberikan layanan bagi masyarakat yang ingin melakukan transaksi perbankan, tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," katanya.

Prasetya mengatakan, karyawan yang terpapar dan meninggal itu bukan pelayan operasional yang bersentuhan langsung dengan nasabah.

"Jadi bukan karena yang di dalam operasional itu yang kena, tidak. Yang kena bukan disitu, jadi tidak ada sama sekali bersentuhan dengan yang operasional," tegasnya.

Pihaknya memperketat protokol pencegahan Covid-19 baik mulai masuk kantor, di dalam dan pulang kantor. Semua karyawan dan nasabah wajib mengikuti protokol.

"Setiap minggu Gedung Marta disemprot disinfektan, rutin sejak ada case bulan Maret. Semua upaya sudah kita lakukan," tandasnya.

BRI Kanwil Malang langsung melakukan pertemuan dengan Wali Kota Malang, OJK Malang, BI Malang memastikan penanganan Covid-19 di lingkungan perbankan. Pertemuan tersebut sekaligus mengklarifikasi kepada awak media terkait simpang siur informasi jumlah karyawan positif Covid-19 yang beredar di media sosial. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.