Kilas Balik N250 Gatotkaca, Pesawat Kebanggaan Indonesia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menyerahkan pesawat N250 Gatotkaca rancangan Presiden RI Ketiga BJ Habibie untuk menjadi koleksi Museum Pusat Dirgantara Mandala di Yogyakarta.
Menurut Manager Komunikasi Perusahaan dan Promosi PTDI Adi Prastowo, penyerahan N250 PA01 Gatotkaca ke museum tersebut adalah bentuk menjaga aset negara yang mempunyai nilai historis yang tinggi dan merupakan sejarah berdirinya industri dirgantara di Indonesia.
Advertisement
"Masyarakat dapat melihat langsung Pesawat N250 Gatotkaca di Museum, serta menjadi ajang edukasi dan motivasi bagi para penerus bangsa," kata Adi, Kamis (20/8/2020).
Dalam sejarahnya, Pesawat N-250 merupakan pesawat penumpang sipil (airliner) regional komuter turboprop rancangan asli IPTN (Sekarang PT Dirgantara Indonesia). Kode N dalam Pesawat N-250 memiliki arti Nusantara, hal ini menunjukkan bahwa desain, produksi dan perhitungannya semua dikerjakan di Indonesia, sedangkan kode 250 memiliki arti pesawat dengan 2 mesin dan berkapasitas 50 Penumpang.
Rencana pengembangan Pesawat N-250 pertama kali diungkap PT IPTN pada Pameran Paris Air Show 1989. Pembuatan prototipe pesawat ini dengan teknologi fly by wire pertama di dunia dimulai pada tahun 1992.
Pertimbangan BJ Habibie dalam memproduksi pesawat ini diantaranya karena pesawat Fokker F-50 sudah tidak produksi lagi sejak keluar perdananya tahun 1985 dan perusahaan industrinya, Fokker di Belanda dinyatakan gulung tikar pada tahun 1996.
Pesawat dengan mesin turboprop Allison AE 2100 C berkapasitas 2.439 KW produksi perusahaan Allison Engine Company dengan baling-baling 6 bilah ini mampu terbang dengan kecepatan maksimal 610 km/jam (330 mil/jam) dan kecepatan ekonomis 555 km/jam yang merupakan kecepatan tertinggi di kelas turprop 50 penumpang.
Dalam rencananya N-250 akan dibuat empat pesawat prototipe (prototype aircraft - PA) yaitu PA-1, PA-2, PA-3, dan PA-4. Akan tetapi hanya dibuat 2 pesawat prototip saja menyusul diberhentikannya program pengembangan ini pada tahun 1997.
Pesawat tersebut diperkenalkan pertama kali pada masyarakat Indonesia saat rool-out tanggal 10 November 1994. Soeharto ditemani istri, Tien Soeharto, hadir langsung menyaksikan penampilan perdana pesawat itu di Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
Pesawat ini merupakan primadona IPTN dalam usaha merebut pasar di kelas 50-70 penumpang dengan keunggulan yang dimiliki di kelasnya pada saat peluncurannya di tahun 1995.
Pada 10 Agustus 1995 pesawat N250 Gatotkaca yang mendapat registrasi PX-XNG berhasil menjalani terbang perdana atau first-flight yang disaksikan secara langsung oleh Presiden RI Kedua Soeharto, beserta Wakil Presiden kala itu, Try Sutrisno. Untuk selanjutnya tanggal 10 Agustus ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional yang dirayakan setiap tahunnya.
Pada pameran Indonesian Air Show Tahun 1996 di Cengkareng pesawat N250 Gatotkaca juga menjadi pusat perhatian para pengunjung. Namun sayang pada tahun 1997, produksi pesawat ini terpaksa dihentikan akibat dampak krisis ekonomi. Kini pesawat bersejarah tersebut hanya bisa dilihat fisknya di Museum Pusat Dirgantara Mandala. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rizal Dani |