Kiai Nur Shodiq, Penghafal Al-Quran Pertama di Ponorogo pada Zamannya

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Dalam rangka Haul Kiai Nur Shodiq Bin Kiai Anom Besari Bin Syaikh Abdul Mursyad (Adik Kandung Kiai Ageng Muhammad Besari), dzuriyah menyelenggarakan dzikir dan manaqib di Makam Kiai Nur Shodiq area Masjid Tegalsari, Kecamatan Jetis, Ponorogo, Minggu (30/8/2020) malam.
Menurut salah seorang dzurriyah, Kicuk, Kiai Nur Shodiq adalah seorang hafidz (penghafal Al-Qur'an) pertama di Ponorogo pada zamanya. Bersama kakaknya, Kiai Ageng Muhammad Besari, Nur Shodiq muda selalu mengikuti, hingga berguru kepada Kiai Donopuro Setono dan babat Desa Tegalsari serta mendirikan Pondok Gebang Tinatar bersama kakaknya.
Advertisement
"Kami sebagai orang Ponorogo tentu harus bangga, karena sebelum pondok Quran menjamur dan sebelum KH. Muhammad Munawwir, kita telah mempunyai Mbah Nur Shodiq Tegalsari," ujarnya.
Rangkaian haul dimulai Sabtu malam dengan semaan Al-Qur'an binnadhor di Masjid Tegalsari dan dilanjutkan Minggu pagi gowes bersama Pemdes dan masyarakat Tegalsari. Pada Minggu sore, dilakukan penggantian kain mori di makam Kiai Nur Shodiq yakni di sebelah barat makam Kiai Ageng Muhammad Besari. Dzikir dan tahlil dipimpin oleh pimpinan jamaah Al-Barokah Mangunsuman, KH. Imam Suyono. Menurut Kunto Pramono, ketua panitia haul, sudah menjadi agenda rutin desa setelah haul Kiai Ageng Muhammad Besari. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |
Sumber | : TIMES Ponorogo |