Peristiwa Nasional Bencana Nasional Covid-19

DKI Jakarta PSBB Lagi, Gubernur DIY Khawatirkan Dampak Ini

Kamis, 10 September 2020 - 17:37 | 32.62k
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. (FOTO: Dokumen TIMES Indonesia)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (Gubernur DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X khawatirkan dampak dari pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang akan diterapkan Jakarta pada 24 September mendatang.

Raja Keraton Yogyakarta itu pun meminta kepada jajarannya melakukan langkah antisipasi.

“Kami mewaspadai 24 September Jakarta mau melakukan PSBB kembali. Kami khawatir sebelum tanggal 24 itu mungkin orang Jogja yang ada di Jakarta kembali seperti kemarin,” kata Sultan di DPRD DIY, Kamis (10/9/2020).

Sultan mengatakan, dirinya telah meminta Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X untuk melakukan rapat satuan tugas Penanganan Covid-19.

“Kami minta pak Wagub rapat satgas bagaimana mengantisipasinya. Semoga saja enggak. Saya khawatir di-close, orang pada keluar (orang Jogja pulang),” terang Sultan.

Sultan berharap langkah antisipasi ini juga dilakukan sampai ke tingkat desa. Yakni dengan cara melakukan pendataan siapa saja pendatang yang datang. Supaya ketika ada yang terpapar Covid-19 bisa lebih mudah melakukan tracing.

“Saya berharap lurah-lurah mewaspadai, melakukan seperti dulu. Masuk Malioboro datanya masuk. Masuk desa datanya masuk. Yang penting kalau ada yang sakit, tracingnya mudah,” jelas Sultan.

Terkait kasus Covid-19 yang terus bermuncul di Yogyakarta, Sultan mengatakan setiap pemerintah kabupaten maupun kota harus cepat melakukan tracing. Supaya virus tidak semakin meluas penyebarannya. 

“Yang penting bagaimana kita bisa mewaspadai. Tetapi di satu pihak juga bisa cepat diselesaikan dengan tracing. Jangan beransumsi kena corona bikin geger seluruh Jogja. Anggap aja dengan DB (Demam Berdarah) juga sama kok,” katanya.

Kasus Covid-19 yang menonjol terjadi belakangan ini yaitu adanya pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Malioboro yang meninggal dan juga penyebaran wabah di perkantoran yakni KUA Danurejan serta kantor kelurahan di Kotabaru, Kota Yogyakarta.

“Ya Innalillahi (pkl yang meninggal),” kata Sultan.

Sultan berkata, aturan protokol kesehatan di Kota Yogyakarta sudah jelas. Bagi wisatawan dari luar daerah yang masuk, dilakukan pendataan supaya mudah melakukan tracing ketika diketahui muncul kasus Covid-19.

“Bukan masalah di situ (pengetatan wisatawan masuk). Masalah masuk ke Malioboro sudah dilakukan pendataan untuk menjaga protokol. Ya Itu yang dilajukan. Perkara positif, harus mudah ditracing. Diperketat apalagi, wong sudah harus memenuhi persyaratan kesehatan kok,” ucap Gubernur DIY. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES