Menag RI Dukung Ustadz Das'ad Latif Dirikan Rumah Moderasi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Agama RI (Menag RI) Yaqut Cholil Qoumas menyambut baik keinginan Ustadz Das'ad Latif untuk mendirikan rumah moderasi. Hal itu dia lakukan untuk ikut menjawab tantangan kehidupan beragama di Indonesia.
"Kita akan bantu semampu dan sekuatnya untuk rumah moderasi ini terwujud," kata Menag Yaqut Cholil Qoumas, menyambut ide yang disampaikan tamunya di kantor Kementerian Agama Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (10/2/2021).
Advertisement
Menag RI Yaqut Cholil Qoumas serahkan buku moderasi beragama kepada Ustadz Das'ad Latif. (FOTO: Dokumentasi Kemenag)
Menurutnya, kehadiran rumah moderasi ini sejalan dengan pesan yang disampaikan Presiden Joko Widodo kepadanya untuk terus memperkuat moderasi beragama.
"Nanti akan dikolaborasikan dengan rumah moderasi yang sudah ada di kampus-kampus Perguruan Tinggi Keagamaan," tutur Menag.
Menag mengaku bahwa kata moderasi beragama digagas oleh mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Menag juga menilai bahwa ceramah Ustadz Das'ad selama ini sejalan dengan semangat moderasi. Bahkan, Ustadz Das’ad cocok dijadikan salah satu ikon untuk menggaungkan moderasi beragama.
Menag berharap, keberadaan rumah moderasi dapat meredam gejolak di masyarakat, agar agama tidak dipolitisir. Saat ini, ada 50 ribu penyuluh agama yang tersebar di seluruh Indonesia yang disiapkan sebagai agen moderasi beragama.
Ustadz Das'ad Latif. (FOTO: Instagram Ustadz Das'ad Latif)
"Harus bergerak cepat, waktunya pendek tidak sampai dua tahun. Diperkirakan tahun 2023 sudah mulai terjadi gejolak politik. Kalau tidak bergerak cepat maka akan ada pihak-pihak yang menggunakan agama sebagai alat politik. Tahun 2023 adalah waktu pendaftaran," kata Menag yang juga menyerahkan buku Moderasi Beragama kepada Ustadz Das'ad Latif.
Pada kesempatan yang sama, Ustadz Das'ad mengatakan, rumah moderasi ini mengedepankan toleransi antar umat beragama. Nantinya, rumah moderasi terbagi atas ruang tamu yang akan dikunjungi tamu-tamu dari berbagai agama.
“Di ruang tamu ini, kami menerima pertanyaan-pertanyaan tentang toleransi beragama, seperti pertanyaan ekstremisme, kerukunan, dan sebagainya. Sedangkan ruang lainnya, ada ruang anak, ruang curhat, ruang halal,” ujarnya.
"Jika ide ini dianggap bagus, kami berharap adanya dukungan dari Menag RI dan juga meneruskannya ke Presiden. Kami ingin mengedepankan tentang Islam yang Rahmatan Lil Alamin," pungkas Ustadz Das'ad Latif. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |