Sering Terendam Banjir, Banyak Warga Dringu Probolinggo Mengungsi

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Banjir yang merendam permukiman warga di Desa Dringu dan Kedung Dalem, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur Senin (8/3/2021) petang merupakan yang ketiga dalam 10 hari terakhir. Banyak keluarga yang dilaporkan mengungsi ke tempat aman.
Banjir pertama terjadi Sabtu (27/2/2021) dan Minggu (28/2/2021) malam. Sungai Kedung Dalem yang melewati kedua desa tersebut meluap dan menggenangi permukiman warga.
Advertisement
Data BPBD Kabupaten Probolinggo menyebutkan, sedikitnya ada 1.837 keluarga dengan 5.692 jiwa yang terdampak banjir.
Rinciannya, 529 keluarga (1.764 jiwa) di Desa Kedung Dalem, dan sebanyak 901 keluarga (2.641 jiwa) di Desa Dringu.
Warga membersihkan perabot rumah tangga yang terendam banjir (FOTO: Iqbal/TIMES Indonesia)
Banjir Senin petang juga menggenangi 350 keluarga (1.059 jiwa) di Desa Kalirejo, dan 57 keluarga (228 jiwa) di Desa Tegalrejo. Semuanya di Kecamatan Dringu.
Keluarga yang mengungsi, ada yang tinggal di rumah kos, tinggal di rumah kontrakan, ada pula yang tinggal di rumah famili yang lebih aman.
Di Dusun Krajan, Desa Dringu, sedikitnya ada lima keluarga yang dilaporkan mengungsi. Yaitu keluarga Salim, Busiye, Kasman, Rindi dan keluarga Farida.
"Rumahnya ditinggalkan. Ada yang ngontrak, ada yang ngekos sebulan," kata Andika, warga RT 03 RW 3, Dusun Krajan, Desa Dringu saat ditemui TIMES Indonesia. Andika menyebut, ada ratusan keluarga yang meninggalkan rumahnya.
Keputusan yang sama diambil Wulan. Bersama lima anggota keluarganya, ia memilih meninggalkan rumahnya di Dringu sejak banjir pertama, Minggu (28/2/2021) lalu. "Wedi ambruk (takut ambruk, Red)," katanya.
Rumahnya berjarak sekitar 100 meter dari salah satu tanggul yang jebol. Lokasinya di RT 03 RW 02, Desa/Kecamatan Dringu.
Berdasarkan data BPBD setempat, terdapat empat titik tanggul jebol dengan panjang total sekitar 100 meter. Tiga titik di Desa Dringu, 1 titik di Desa Kedung Dalem.
Enam Kali Banjir Sejak Februari
BPBD Kabupaten Probolinggo mencatat, banjir Senin sore ini merupakan kejadian yang berulang ke-6 kalinya sejak awal Februari. Penyebab kejadian ini diduga disebabkan karena beberapa faktor.
Salah satu titik tanggul yang jebol (FOTO: Iqbal/TIMES Indonesia)
Yakni tingginya sedimentasi sungai, dan peningkatan debit sungai yg menyebabkan beberapa titik tanggul jebol sehingga permukiman warga tergenang.
Beberapa masyarakat rentan seperti ibu hamil, balita, dan lansia yang berada di lokasi kejadian, dievakuasi ke beberapa titik tempat pengungsian sementara.
Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) pada Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo, Ofie Agustin menyebut, sedikitnya ada 70 warga yang dievakuasi ke tiga posko berbeda.
Yaitu SD Dringu sebanyak 43 orang, kantor camat Dringu sebanyak 21 orang, dan SD Kedung Dalem sebanyak 6 orang. "Kondisinya semua baik," katanya di lokasi banjir.
Dari pantauan di lapangan, sejumlah rumah warga rusak diterjang banjir. Banjir juga menyisakan endapan lumpur dengan ketinggian beragam. Di Desa Dringu, Probolinggo, ketinggian endapan lumpur mencapai 1 meter. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |