Pengakuan Simpatisan FPI, Rancang Teror Bom karena Polisi Tangkap Rizieq Shihab

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Video pengakuan simpatisan FPI beredar di publik. Dalam tiga video tersebut, tiga orang, yakni, Habib Nabil Al Jufri, Habib Husein Al Hasni, dan Andriawan Alias Maliq mengakui adanya rencana teror bom di beberapa tempat di Indonesia. Ini dilakukan sebagai bentuk perlawan menyusul ditangkapnya Rizieq Shihab.
Dalam video tersebut, Habib Nabil Al Jufri memaparkan jika dirinya pernah ditunjukkan sbuah proses pembuatan bahan peledak di rumahnya, di Bandung. Selain itu dirinya juga mengetahui perihal perencanaan bom oleh Habib Husein Al Hasni. Bahkan sebuah video uji coba bahan peledak tersebut sudah pernah diperlihatkan.
Advertisement
“Saya sudah pernah diperlihatkan sebuah video uji coba bahan peledak dan saya menyetujuinya untuk mencari dukungan atas nama Kostrad Budi Setiyawan,” ungkap Habib Nabil Al Jufri.
Dalam video itu diungkapkan, ini dilakukan karena menilai pemerintah Indonesia kerap menkriminalisasi ulama, seperti Rizieq Shihab.
“Ini sebagai wujud protes atas ditangkapnya Habib Rizieq Shihab dan pembubaran FPI,” imbuhnya lagi.
Dalam video tersebut diungkapkan, aksi bom menyasar SPBU milik Pertamina dan juga jaringan pipa gas panas bumi di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Pengakuan lainnya muncul dari Habib Husein Al Hasni. Dirinya bercerita jika tempatnya dijadikan untuk pembuatan bom. Tidak hanya itu, Habib Husein Al Hasni mengaku telah bisa membuat sebuah bom yang berjenis TATF dan flash moder.
Dirinya mampu membuat bom tersebut karena diajarkan oleh Habib Zulaini. Habib Zulmi diketahui juga ahli dalam membuat peledak seperti bom.
“Bambang Setyono yang memperkenalkan Zulmi Agus kepada grup. Karena dirinya yang bisa membuat bom dan memberi motivasi kepada anggota untuk ikut aksi,” kata Habib Husein Al Hasni.
Habib Husein Al Hasni juga menjabat sebagai sekretaris. Habib Husein diketahui juga pernah meminta anggotanya untuk mengisi ilmu kebal Haji Popon di Sukabumi. Namun sejauh ini, Jerry sebagai koordinator pengumpulan anggota masih belum ditangkap.
Jerry juga sempat ikut membeli bahan peledak dan ikut belajar dalam pembuatan bom tersebut. Selain Habib Nabil dan Husein, terakhir Andriawan Alias Maliq juga mengungkapkan pengakuannya sebagai simpatisan FPI yang tergabung mengaku dirinya pernah disuruh membeli aseton salah satu bahan yang digunakan untuk peledak.
Tidak jauh berbeda dengan simpatisan lain, Andriawan juga pernah diajarkan cara membuat peledak seperti bom. “Saya juga pernah diajarkan membuat bahan peledak oleh Zulmi Agus, akan tetapi sampai saat ini saya belum bisa membuat bom,” tuturnya.
Andriawan saat itu juga dijadikan bendahara untuk mengumpulkan sedekah. Melalui uang tersebutlah, simpatisan FPI ini dapat membeli salah satu bahan pembuatan bom bernama Aseton sesuai yang diperintahkan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |