Sejarah Hari Ini: 14 April, Kematian Tragis Presiden Abraham Lincoln

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sejarah hari ini akan mengulas tentang kematian tragis Abraham Lincoln. Presiden Amerika Serikat ini tewas ditembak pada 14 April 1865 saat menghadiri drama Our American Cousin di Teater Ford, Washington, D.C. 14 April juga mencatat sejarah tenggelamnya kapal Titanic usai menabrak bongkahan es di samudra Atlantik:
1865: Abraham Lincoln Tewas Ditembak
Advertisement
Presiden Amerika Serikat ke-16 Abraham Lincoln. (Foto: Britannica)
Abraham Lincoln, Presiden Amerika Serikat yang ke-16 ini tewas ditembak oleh John Wilkes Booth saat menghadiri drama Our American Cousin di Teater Ford, Washington, D.C., pada 14 April 1865.
Dilansir dari tirto, hampir seluruh presiden AS pernah menjadi sasaran percobaan pembunuhan. Hal ini sudah dilakukan sebanyak 12 kali pembunuhan akan tetapi, baru berhasil membunuh empat. Diantaranya Lincoln, Andrew, McKinley dan John F Kennedy.
John Wilkes menembak Abraham Lincoln dari belakang dalam jarak dekat. Usai menembak, ia berteriak “Sic Semper Tyrannis” yang artinya, begitulah nasib tiran.
Abraham Lincoln mendapat gelar “Bapak Demokrasi Sepanjang Masa”. Ini diberikan karena perannya menghapus perbudakan dan mengakhiri Perang Saudara Amerika. Pria kelahiran 12 Februari 1809 ini juga mengeluarkan Proclamation Emancipation yang kemudian mengubah hidup banyak orang, khususnya para budak. Karena jasanya inilah, banyak yang menyebut Lincoln sebagai presiden Amerika Serikat yang paling sukses dan berpengaruh.
1912: Titanic Menabrak Gunung Es dan Tenggelam
Iustrasi titanic. (otvfoco.com.br)
RMS Titanic memulai pelayarannya yang pertama pada 10 April 1912 ke New York City. Pelayaran tersebut dipimpin oleh kapten Edward John Smith sampai akhirnya menabrak gunung es di Samudra Atlantik Utara. Dilansir dari history, kapal tersebut tenggelam dalam 644 kilometer di selatan Newfoundland, Kanada ppukul 02.20 waktu setempat.
Kecelakaan maritim pada 14 April 1912 ini mengakibatkan dari 2.200 penumpang, 1.500 tewas, dan 700 penumpang lainnya selamat. Korban jiwa yang banyak diduga akibat kapal Titanic yang merupakan kapal terbesar dimasanya (panjang 269,6 meter, lebar 32 meter dan berbobot total 52.310 ton) tidak memiliki sekoci yang cukup untuk menampung semua penumpangnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |