Sejarah Hari Ini: 22 April, Peringatan Hari Bumi

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sejarah hari ini membahas peringatan Hari bumi yang dilakukan setiap 22 April. Peringatan hari bumi untuk pertama kalinya dilaksanakan pada 22 April 1970. Makna hari bumi mengenai perjuangan masyarakat untuk menjaga bumi. Dengan begitu akan membangkitkan kesadaran masyarakat untuk berkontribusi dalam menjaga kesehatan lingkungan dari ancaman kehancuran.
Berikut sejarah yang terjadi pada 22 April:
Advertisement
1970: Hari Bumi
Hari bumi pertama kali digagas oleh seorang senator dari Amerika Serikat, Gaylor Nelson. Menurutnya peringatan hari bumi penting mengingat perlunya isu mengenai lingkungan hidup dan dijadikan bahan materi dalam kurikulum resmi di Perguruan Tinggi.
Selain itu hari bumi penting untuk mengingatkan masyarakat akan bahaya pencemaran lingkungan. Dikutip dari Luve Science, Gaylor Nelson mencetuskan hari bumi setelah melihat berbagai macam kerusakan yang disebabkan oleh tumpahan minyak di Santa Barbara, California.
1529: Perjanjian Saragosa
Perjanjian saragosa merupakan perjanjian yang dibuat untuk menyelesaikan perselisihan antara Portugis dan Spanyol. Sebelum membuat perjanjian Saragosa, mereka membuat perjanjian Tordesilas yang berisikan penarikan garis lurus antara Kutub Selatan dan Kutub Utara dimana Portugis mendapatkan kuasa di sisi Timur sementara Spanyol mendapatkan sisi Barat.
Karena hal ini, Portugis berlayar menemukan India, Afrika, hingga Indonesia. Kepentingan Portugis ke arah timur adalah ingin menjelajah kepulauan rempah-rempah hingga pada akhirnya bersekutu dengan Ternate beserta kerajaan setempatnya untuk membangun benteng di sana.
Tidak disangka, ternyata Spanyol tiba di Maluku pada 1521 dan tentu saja hal ini merupakan ancaman bagi Portugis. Dari sini dimulailah persaingan antara Portugis dan Spanyol karena perjanjian Tordesilas belum menemukan kesepakatan bagi wilayah Asia Tenggara, maka dibentuklah Perjanjian Saragosa yang berisi demakrasi 297,5 leagues (952 mil) laut dari maluku. Hal ini berdampak jika Spanyol harus meninggalkan Maluku dan kembali ke Filipina. Sementara Portugis akan tetap melakukan perdagangan di daerah Maluku.
1724: Kelahiran Filsuf Immanuel Kant
Immanuel Kant merupakan seorang filsuf yang lahir di Konigsberg, Jerman pada 22 April 1724. Pada abad ke-18, Kant menuliskan sebuah filsafat pencerahan dan antropologi. Kant mendapatkan gelar professor dari kampusnya yang bernama University of Konigsberg dan mengambil jurusan Filosiofi, matematika, dan ilmu alam. Sepanjang tahun 1755-1770, Kant bekerja sebagai seorang dosen sembari mempublikasikan karya-karyanya yang berupa naskah ilmiah tersebut. Seiring berjalannya waktu, Kant semakin dikenal dengan pemikiran sebuah filsafat idealis transendetal. Hal tersebut menyatakan bahwa waktu dan ruang tidaklah dalam wujud nyata secara material akan tetapi hal tersebut cuma kondisi idela apriori akan sebuah intuisi internal.
Kant juga membuat sebuah penemuan astronomi yang mencetuskan perihal sifat rotasi bumi. Dengan ini Kant memenangkan Berlin Academy Prize pada 1754. Kant wafat pada 12 Februari 1804. Dimakamkan di sebuah Katedral dengan hiasan tulisan berbahasa Jerman yang artinya “Langit berbintang di atasku, dan hukum moral dalam diriku. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |