Peristiwa Nasional

Sejarah Hari Ini: 17 Mei, Hari Buku Nasional

Senin, 17 Mei 2021 - 16:00 | 41.60k
Hari Buku Nasional.
Hari Buku Nasional.

TIMESINDONESIA, JAKARTASejarah hari ini akan membahas tentang Hari Buku nasional. Selain itu, juga akan diulas secara singkat mengenai Proklamasi Kalimantan pada 17 Mei 1949 sebagai wujud kesetiaannya pada Indonesia yang telah diproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Berikut ulasan singkat kedua peristiwa tersebut:

2002: Hari Buku Nasional

Hari Buku Nasional yang diperingati setiap 17 Mei digagas oleh Menteri Pendidikan Nasional era Kabinet Gotong Royong, Abdul Malik Fadjar. Hari Buku Nasional diharapkan mendorong minat baca dan meningkatkan literasi pada masyarakat, terutama pada anak-anak dan remaja.

Data Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019 menyebutkan, UNESCO menempatkan Indonesia sebagai negara terendah kedua untuk tingkat minat baca. Indonesia ada di posisi ke-62 dari 70 negara untuk masalah tingkat literasi. Posisi ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat literasi rendah. Survei dilakukan oleh Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019. 

Data UNESCO menyebutkan, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen, atau hanya ada 1 dari 1,000 orang Indonesia yang rajin membaca. Berdasarkan riset lain yang bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked dari Central Connecticut State University (Maret 2016), Indonesia ada di leringkat ke-60 dari 61 negara untuk masalah minat baca. Posisinya ada di bawah Thailand dan di atas Bostwana. 

1949: Hari Proklamasi Kalimantan

Proklamasi Kalimantan 17 Mei 1949 yang dimaksud di sini adalah peryataan sikap rakyat Kalimantan Selatan tetap setia sebagai bagian dari RI dan tetap setia dengan Proklamasi 17 Agustus 1945. Proklamasi ini menyatakan menolak keberadaan Kalimantan di bawah kekuasaan Belanda. Seperti diketahui, Perjanjian Linggarjati, perjanjian yang dibuat antara Indonesia dengan Belanda memutuskan, wilayah Indonesia secara de facto hanya Jawa, Sumatera, dan Madura. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES