Sejarah Hari Ini: 25 Mei, Mengenang Sang Maestro Musik Ismail Marzuki

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sejarah hari ini akan menceritakan sosok maestro musik Indonesia Ismail Marzuki yang tepat hari ini, 25 Mei meninggal dunia. Komposer dan pencipta lagu ini meninggal pada 25 Mei 1958 akibat penyakit paru-paru. Untuk mengenangnya, pemerintah Indonesia membangun gedung kesenian dan kebudayaan berdasarkan namanya, yakni Taman Ismail Marzuki di Jakarta.
25 Mei juga mencatat sebagai hari bedirinya Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia dan keberhasilan Bayern Munchen meraih juara Liga Champions. Berikut ulasannya:
Advertisement
1958: Ismail Marzuki Wafat
63 Tahun yang lalu, Indonesia kehilangan seorang komposer dan pencipta lagu berbakat bernama Ismail Marzuki. Pria kelahiran Jakarta 11 Mei 1914 ini meninggal akibat sakit paru-paru pada 25 Mei 1958.
Catatan TIMES Indonesia, ratusan lagu telah diciptakan Ismail Marzuki. Banyak lagu tema perjuangan tercipta mengingat Ismail Marzuki tumbuh saat era penjajahan Belanda, seperti Selamat Datang Pahlawan Muda, Halo Halo Bandung, Satu Nusa Satu Bangsa atau lagu Gugur Bunga.
Ismail Marzuki juga pintar menciptakan lagu romansa, seperti Aryati, Juwita Malang, Bandung di Waktu Malam, Selendang Sutra hingga Sepasang Mata Bola.
Lagu Selamat lebaran yang ikonik dan selalu diputar setiap momen Lebaran juga merupakan ciptaan Ismail Marzuki pada 1954. Lewat lagu mengenalkan frasa "Selamat Idul Fitri, Minal Aidzin wal Faizin, mohon maaf lahir dan batin" yang masih populer sampai sekarang.
Melansir laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, Ismail Marzuki lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya, Marzuki, hanya wiraswasta kecil-kecilan di wilayah Kwitang, Senen, Jakarta Pusat dan juga seorang pemain rebana. Dan dari sang ayah, Ismail Marzuki sangat mencintii musik. Sejak kecil, Ismail Marzuki tumbuh besar dalam asuhan ayah karena ibunda tercinta meninggal tatkala ia dilahirkan.
Kesukaannya bermusik semakin tumbuh saat remaja dengan masuk perkumpulan orkes musik Lief Jawa sebagai pemain gitar dan saksofon.
Ismail Marzuki yang sudah dewasa kemudian pindah ke Bandung dan membentuk sebuah organisasi Perikatan Radio Ketimuran (RPK). Saat itu, pihak Belanda memintanya untuk memimpin orkes studi ketimuran yang berlokasi di Bandung. Orkesnya khusus membawakan lagu- lagu barat.
Ismail Marzuki meninggal pada usia 44 tahun. Ismail Marzuki dimakam di TPU Karet Bivak, Jakarta. Pada batu nisannya dipahatkan lagu Rayuan Pulau Kelapa.
Untuk mengenangnya jasa-jasanya di bidang musik, pemerintah Indonesia membangun gedung kesenian dan kebudayaan berdasarkan namanya, yakni Taman Ismail Marzuki di Cikini, Jakarta. Taman Ismail Marzuki yang dikelola oleh Badan Pengelola Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Mazuki menjadi tempat bergengsi para seniman menampilkan karyanya, baik perupa maupun seni gerak seperti tari dan teater.
1950: Berdirinya Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia
Sebelum terkenal dengan nama Persatuan Gereja-gereja Indonesia, PGI dikenal sebagai Dewan Gereja-gereja Indonesia. Tujuan dibentuknya organisasi ini adalah mewujudkan kerinduan umat kristen untuk menyatukan kembali gereja sebagai tubuh kristus yang terpecah.
Sebelum disatukannya dengan nama PGI, usai perang dunia I terdapat tiga nama perkumpulan serupa di Indonesia, yakni Dewan Permusyawaratan Gereja-gereja Indonesia di Yogyakarta, Majelis Usaha Bersama Gereja-gereja Indonesia bagian Timur di Makassar, dan Majelis Gereja-gereja Sumatra di Sumatra. Kemudian dilakukan sebuah konferensi pembentukan Dewan Gereja-gereja di Indonesia dengan dihadiri sebanyak 30 gereja dan berlokasi di Sekolah Theologia Tinggi Jakarta. Melalui konferensi tersebut pada awalnya disepakati sebuah nama Dewan Gereja-gereja di Indonesia.
2013: Bayern Munchen Juara Liga Champions
Raksasa Jerman, Bayern Munchen juara Liga Champions UEFA 2013 usai menang 2-1 atas klub Jerman lainnya, Borussia Dortmund. Pertandingan final diselenggarakan di Stadion Wembley, London, Inggris, pada 25 Mei 2013. Final ini menjadi pertandingan final ketujuh yang diselenggarakan di Wembley.
Pertemuan dua tim asal Jerman, Borussia Dortmund dan Bayern Munchen merupakan yang pertama kalinya pada final Liga Champions UEFA. Bayern Munchen memenangkan pertandingan dengan skor 2–1 untuk mengamankan gelar juara kelima mereka pada kompetisi ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |