Peristiwa Nasional

Ingin Bernostalgia, Warga Menanti Kereta Api Cibatu-Garut Beroperasi

Selasa, 06 Juli 2021 - 16:35 | 264.00k
Rangkaian kereta luar biasa memasuki Stasiun Garut, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat, saat kunjungan Direktur Niaga PT KAI Dadan Rudiansyah, Mei 2021 lalu. (Foto: Dok/Diskominfo Garut)
Rangkaian kereta luar biasa memasuki Stasiun Garut, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat, saat kunjungan Direktur Niaga PT KAI Dadan Rudiansyah, Mei 2021 lalu. (Foto: Dok/Diskominfo Garut)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, GARUT – Sejumlah warga Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menanti beroperasinya kereta api Cibatu-Garut yang sempat mati suri selama hampir empat dekade. Sebagian besar warga ingin bernostalgia dalam perjalanan kereta yang melintasi persawahan dan perbukitan.

Kereta api Cibatu-Garut ditutup sejak 9 Februari 1983 silam, lantaran saat itu penumpang mulai beralih menggunakan moda transportasi darat jenis lain, seperti sepeda motor, mobil, bus, hingga truk. Lintasan kereta api Cibatu-Garut sepanjang 19 kilometer, kala itu ditempuh selama 45-55 menit.

Advertisement

Saat masa kolonial Belanda, sekitar tahun 1913, perjalanan dari Stasiun Cibatu kereta api berhenti di Stooplats Cikoang (sekarang Wanakerta), Halte Pasirjengkol, Stooplats Citameng, Halte Wanaraja, Stooplats Tungilis, Halte Cimurah, Stooplats Sukarame, hingga tujuan akhir Stasiun Garut.

Rudy-Gunawan-8.jpgBupati Garut Rudy Gunawan (kanan) mendampingi Direktur Niaga PT KAI Dadan Rudiansyah (kiri) saat kunjungan di Stasiun Garut, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat  (FOTO: Dok/Diskominfo Garut)

Sepanjang perjalanan, penumpang disuguhi hamparan persawahan dan hijaunya perbukitan. Tak heran, perjalanan kurang dari satu jam kerap dianggap sebentar oleh para penumpangnya.

Keseruan perjalanan dengan kereta api Cibatu-Garut, dikisahkan Ny Yuliawati (60), warga Kecamatan Cibatu yang kini menetap di Kecamatan Tarogong Kaler.

Ibu enam anak itu menuturkan, saat kereta api Cibatu-Garut masih beroperasi, dirinya masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Cibatu. Ia rutin ke Garut di setiap akhir pekan bersama teman-teman sekolahnya.

"Waktu itu ongkosnya Rp 50, perjalanan satu jam kurang. Lokomotifnya masih 'si Gombar' dikenal juga dengan kereta 'kuik' yang hitam," cerita Ny Yuliawati kepada Times Indonesia, Selasa (6/7/2021).

Reaktivasi kereta legendaris itu menggugah memory Ny Yuliawati. ia bersama sejumlah teman semasa sekolahnya menyambut gembira aktifnya jalur kereta api Cibatu-Garut.

"Sayangnya belum beroperasi, padahal kami ingin sekali bernostalgia menempuh perjalanan Cibatu-Garut dengan kereta api. Dulu hampir setiap Jumat ke Garut dengan kereta itu, belanja kain dan kebutuhan sekolah," tambahnya.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) melaksanakan proses reaktivasi kereta api Cibatu-Garut sejak 2019 lalu. Targetnya, pada 2021 kereta sudah mulai melayani penumpang.

Pelataran-dan-lahan-parkir-Stasiun-Garut.jpgPelataran dan lahan parkir Stasiun Garut du Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat, masih lengang, tak ada aktivitas di sana. (FOTO: Syaeful Rohman/TIMES Indonesia)

PT KAI juga saat kunjungan Direktur Niaga PT KAI Dadan Rudiansyah (15/5/2021) lalu, menyebut Stasiun Garut sudah 100 persen siap beroperasi dan memberikan pelayanan jasa transportasi massal maupun barang.

Saat kunjungan itu, Direktur Niaga PT KAI Dadan Rudiansyah diterima Bupati Garut Rudy Gunawan, didampingi Kapolres Garut, Dandim 0611 Garut, dan Kajari Garut.

Kepada sejumlah direksi PT KAI yang hadir, Bupati Rudy berharap Stasiun Garut sudah bisa beroperasi sebelum hari Kemerdekaan Republik Indonesia.  

Manager Humas PT.KAI Daop 2 Bandung, Kuswardoyo menjelaskan, sampai saat ini PT KAI belum menerima izin operasional untuk lintas Cibatu-Garut dari Kementerian Perhubungan dalam hal ini Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian.

"Segera setelah izin kami dapatkan, kami akan memastikan operasional bisa berjalan setelah semua pengujian prasarana dan kelengkapannya dilaksanakan," jelasnya kepada TIMES Indonesia melalui aplikasi pesan singkat, Selasa (6/7/2021).

Kuswardoyo menegaskan, pada prinsipnya PT KAI sudah siap mengoperasikan lintas Cibatu-Garut kapan saja setelah  izin operasional diterima.

Ditanya apakah pengoperasian kereta api Cibatu-Garut tertunda akibat penerapan PPKM darurat, ia menjawab, "Tidak juga Kang, memang izin operasionalnya saja yang belum ada," tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES